Selasa, 15 Desember 2009
Sebagai hiburan namun berpengaruh terhadap anak
Hiburan bagi anak itu sangatlah penting. Tidak hanya bagi anak setiap orang dengan berbagai usia perlu hiburan. Salah satu bentuk hiburan bagi anak adalah menonton tv. Bagi orang tua yang pengertian mereka seharusnya memilihkan anaknya acara yang mendidik, karena anak kecil biasanya meniru apa yang mereka liat. Bagi anak yang sedang berkembang, seharusnya di beri hiburan yang mendidik dan memicu berkembangnya kreatifitasnya. Jika hiburan mereka hanyalah nonton tv dan terus menonton itu tidak baik bagi anak, karena 1. dapat merusak mata sebagian anak jika menonton tv dalam jarak radius yang dekat. 2. menirukan berbagai perilaku yang dia tonton, contohnya berkelahi. Dan dulu pernah terjadi akibat menonton 'smackdown' ada beberapa anak yang meninggal karena menirukan adegan yang ada di acara tersebut dengan nyata tanpa alat pengaman sama sekali.
Saya pernah mendengar permainan berasal dari Denmark, namun saya lupa namanya, yang inti permainan tersebut adalah menyusun balok-balok yang dapat menjadi berbagai bentuk yang dia inginkan, misalnya menjadi rumah, mobil, pesawat, helikopter dan sebagainya. Permaianan itu sangatlah bagus untuk perkembangan kreativitas anak dan dapat sebagai alternatif bagi anak penyandang autis. Jadi begitulah yang saya ketahui.
Jumat, 11 Desember 2009
Apa arti Sekolah
Mengapa kita sekolah ?buat apa kita sekolah ? apakah penting kita sekolah ? apa yang di cari ketika kita sekolah ?
Menurut saya sekolah itu penting sekali untuk memajukan suatu bangsa, membuat orang isa berkreativitas dengan hebat. Sekolah mengajarkan kita berbagai ilmu. Tanpa kita sadari ilmu yang kita peroleh itu begitu penting. Ada ilmu matematika, ilmu ini sangat bagus karena jika orang putus sekolah saat smp, orang tersebut dapat berjualan dan dapat menghitung harga-harga dengan ilmu matematika. Ilmu ekonomi dapa memberi pengetahuan kepada kita tentang keuntungan, tempat meminjam uang dan sebagainya.
Dengan sekolah kita dapat membaca serta menulis, dengan bisa membaca kita dapat terhindar dari penipuan yang berkedok mendapatkan hadiah asalkan tanda tangan di surat perjanjian. Padahal isi surat tersebut mengharuskan membayar uang kepada si pelaku sebesar Rp1.000.000,- mungkin bisa lebih.
"Carilah ilmu sampai ke negeri cina"
Teks di atas adalah sebagian dari arti hadis yang pernah saya baca. Maksud dari hadis tersebut bukan mencari ilmu ke RRC, itu hanya ungkapan. Kata negeri cina itu bukan ke negara RRC, namun carilah ilmu sampai di manapun. Serta carilah ilmu sampai ke kapanpun. Belajar itu harus memiliki tujuan yang baik agar di Ridhoi oleh Allah. Nah itukan, dengan sekolah saya dapat mengerti tentang ilmu agama.
Yang kita cari saat sekolah
Yang kita cari seharusnya adalah ilmunya, bukan nilainya, bukan pacarnya, bukan gengnya, bukan uang saku. Menurut sebagian orang kita bersekolah itu karena ingin punya nilai bagus dan meneruskan ke sekolah yang bagus. Bagi saya itu salah besar, seharusnya yang kita cari saat sekolah adalah ilmu yang di berikan oleh guru kita. Jika orang tersebut 'hanya' mencari nilai, maka sebaiknya orang itu tidak sekolah saja. Orang yang mencari nilai pasti saat ulangan mereka mencari bocoran, kunci jawaban, membawa buku untuk di contek, membuat tulisan untuk di contek, bertanya sama teman. Apakah dengan begitu orang tersebut bangga sekali dengan nilai yang di hasilkan ? Sekolah juga melatih kejujuran kita. Dengan memperoleh nilai dengan cara seperti itu, samasaja kita membohongi kita sendiri, serta mencetak sedikit demi sedikit tabungan, tetapi tabungan ke neraka. Mengapa membohongi kita sendiri karena arti ulangan yang saya ketahui adalah mengulangi semua ilmu yang telah di ajarkan kepada kita. Apakah sudah meresap kepada kita atau belum. Jika nilai kita bagus tapi kita tidak mengetahui tentang ilmu yang telah diajarkan pada kita, itu artinya sama saja tidak sekolah. Jika memang benar yang kita cari saat sekolah adalah nilai, mengapa di hadis tidak di tuliskan "carilah nilai sampai ke negeri cina" mengapa tidak begitu ?Jadi memang benar yang kita cari saat sekolah adalah ilmu, dan itu telah ada hadis yang menyuruh kita mencari ilmu sampai akhir waktu kita.
Sadarilah itu mulai dari sekarang
Menurut saya sekolah itu penting sekali untuk memajukan suatu bangsa, membuat orang isa berkreativitas dengan hebat. Sekolah mengajarkan kita berbagai ilmu. Tanpa kita sadari ilmu yang kita peroleh itu begitu penting. Ada ilmu matematika, ilmu ini sangat bagus karena jika orang putus sekolah saat smp, orang tersebut dapat berjualan dan dapat menghitung harga-harga dengan ilmu matematika. Ilmu ekonomi dapa memberi pengetahuan kepada kita tentang keuntungan, tempat meminjam uang dan sebagainya.
Dengan sekolah kita dapat membaca serta menulis, dengan bisa membaca kita dapat terhindar dari penipuan yang berkedok mendapatkan hadiah asalkan tanda tangan di surat perjanjian. Padahal isi surat tersebut mengharuskan membayar uang kepada si pelaku sebesar Rp1.000.000,- mungkin bisa lebih.
"Carilah ilmu sampai ke negeri cina"
Teks di atas adalah sebagian dari arti hadis yang pernah saya baca. Maksud dari hadis tersebut bukan mencari ilmu ke RRC, itu hanya ungkapan. Kata negeri cina itu bukan ke negara RRC, namun carilah ilmu sampai di manapun. Serta carilah ilmu sampai ke kapanpun. Belajar itu harus memiliki tujuan yang baik agar di Ridhoi oleh Allah. Nah itukan, dengan sekolah saya dapat mengerti tentang ilmu agama.
Yang kita cari saat sekolah
Yang kita cari seharusnya adalah ilmunya, bukan nilainya, bukan pacarnya, bukan gengnya, bukan uang saku. Menurut sebagian orang kita bersekolah itu karena ingin punya nilai bagus dan meneruskan ke sekolah yang bagus. Bagi saya itu salah besar, seharusnya yang kita cari saat sekolah adalah ilmu yang di berikan oleh guru kita. Jika orang tersebut 'hanya' mencari nilai, maka sebaiknya orang itu tidak sekolah saja. Orang yang mencari nilai pasti saat ulangan mereka mencari bocoran, kunci jawaban, membawa buku untuk di contek, membuat tulisan untuk di contek, bertanya sama teman. Apakah dengan begitu orang tersebut bangga sekali dengan nilai yang di hasilkan ? Sekolah juga melatih kejujuran kita. Dengan memperoleh nilai dengan cara seperti itu, samasaja kita membohongi kita sendiri, serta mencetak sedikit demi sedikit tabungan, tetapi tabungan ke neraka. Mengapa membohongi kita sendiri karena arti ulangan yang saya ketahui adalah mengulangi semua ilmu yang telah di ajarkan kepada kita. Apakah sudah meresap kepada kita atau belum. Jika nilai kita bagus tapi kita tidak mengetahui tentang ilmu yang telah diajarkan pada kita, itu artinya sama saja tidak sekolah. Jika memang benar yang kita cari saat sekolah adalah nilai, mengapa di hadis tidak di tuliskan "carilah nilai sampai ke negeri cina" mengapa tidak begitu ?Jadi memang benar yang kita cari saat sekolah adalah ilmu, dan itu telah ada hadis yang menyuruh kita mencari ilmu sampai akhir waktu kita.
Sadarilah itu mulai dari sekarang
Arti Sebuah Teman
Mungkin beberapa orang menganggap teman itu tak penting, dan ada juga orang yang menghabiskan waktu luang bersama teman untuk bercanda tawa, berbagi cerita serta bepergian ke tempat yang menyenangkan. Karena kita adalah makhluk sosial, memerlukan seorang teman itu sungguh wajar, karena kita pasti membutuhkan keberadaan teman yang senantiasa membantu kita dimana dan kapanpun. Tetapi, teman juga bisa menjerumuskan kita ke arah yang salah, contohnya membuat kita menjadi anak brandal pemakai narkoba dan masuk ke geng yang tidak baik yang sering melakukan keonaran. Apakah dengan begitu kita tetap memerlukan teman ?
Dan menerut saya jawabannya iya, memang ada teman yang baik, kurang baik dan buruk. Kita tetap memerlukan teman tapi harus melihat asal usulnya dia, sifat dia dan kebiasaannya dia. Namun jangan membeda-bedakan teman berdasarkan kekayaan, wajah serta SARA. Kita hanya cukup membedakan teman berdasarkan dalamnya adja.
Dengan bersama teman kita akan memperoleh informasi(walau informasinya tidak penting), merasa aman dimanapun berada, dan merasa kekurangan yang kita miliki serasa tertutup.
Fungsi teman , menurut Mr. Doni Elro yaitu memberi kita semangat saat kita mendapatkan cobaan, menghilangkan stres ketika setelah ujian dengan bercanda, menolong kita saat sedang membutuhkan pertolongan. Dan begitulah yang saya mengerti tentang teman
Oh ya bagi orang yang suka hidup sendiri tanpa teman itu mungkin ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejiwaannya, misalnya dia dihianati teman sejatinya, dipermalukan sangat besar didepan orang lain, selalu diejek serta disuruh oleh orang, mungkin itulah penyebab orang yang ingin hidup tanpa teman. Serta kejiwaannya mungkin akan terganggu hingga selamanya
"Carilah teman yang berhati baik, dan jangan menghancurkan pertemanan yang telah ada"
TEMAN ITU PENTING
Dan menerut saya jawabannya iya, memang ada teman yang baik, kurang baik dan buruk. Kita tetap memerlukan teman tapi harus melihat asal usulnya dia, sifat dia dan kebiasaannya dia. Namun jangan membeda-bedakan teman berdasarkan kekayaan, wajah serta SARA. Kita hanya cukup membedakan teman berdasarkan dalamnya adja.
Dengan bersama teman kita akan memperoleh informasi(walau informasinya tidak penting), merasa aman dimanapun berada, dan merasa kekurangan yang kita miliki serasa tertutup.
Fungsi teman , menurut Mr. Doni Elro yaitu memberi kita semangat saat kita mendapatkan cobaan, menghilangkan stres ketika setelah ujian dengan bercanda, menolong kita saat sedang membutuhkan pertolongan. Dan begitulah yang saya mengerti tentang teman
Oh ya bagi orang yang suka hidup sendiri tanpa teman itu mungkin ada beberapa faktor yang mempengaruhi kejiwaannya, misalnya dia dihianati teman sejatinya, dipermalukan sangat besar didepan orang lain, selalu diejek serta disuruh oleh orang, mungkin itulah penyebab orang yang ingin hidup tanpa teman. Serta kejiwaannya mungkin akan terganggu hingga selamanya
"Carilah teman yang berhati baik, dan jangan menghancurkan pertemanan yang telah ada"
TEMAN ITU PENTING
Jumat, 20 November 2009
Mengenal Jenis dan Macam Asuransi
Secara garis besar, asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu:
1. Asuransi Kerugian
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan keuangan (pecuniary), tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).
2. Asuransi jiwa.
Yakni asuransi yang berkaitan dengan bahaya yang mengancam seseorang yang diasuransikan, seperti asuransi kematian, asuransi kecelakaan, asuransi sakit dan sejenisnya.
Asuransi Jiwa saat ini juga dibagi 2 bagian
• Asuransi Tradisional
• Asuransi UnitLink
Pada Asuransi Tradisional dibagi 3 kelompok besar
A. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life Term)
Sangat sesuai untuk kebutuhan jangka panjang seperti persiapan warisan dan perlindungan keuangan jangka panjang
B Asuransi Jangka Warsa (Life Term)
Asuransi jenis ini untuk proteksi sementara dengan premi rendah tetapi proteksi besar. Untuk yang berpenghasilan kecil tetapi membutuhkan proteksi, asuransi jangka warsa sangat cocok.
C. Asuransi Dwiguna (Endowment Term)
Asuransi pendidikan, asuransi dana pensiun, investasi jangka panjang termasuk dalam asuransi dwiguna.
3. Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.
Macam-Macam Asuransi
Asuransi Bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah dengan pihak penerima asuransi. Ia mengada-kan perjanjian dengan para penerima asuransi sebagai pengganti cicilan yang tetap. Yakni dengan cara mengadakan perjanjian dengan sebagian orang yang berhadapan dengan hal-hal berba-haya dengan janji akan memberikan kepada mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi setiap anggota yang tertim-pa bahaya yang sudah dimasukkan daftar yang diasuransikan. Pihak pemberi dan penerima asuransi dalam hal ini berada dalam satu pihak. Kalau ada jumlah lebih dari premi yang dibayarkan kepada pihak asuransi, maka pihak asuransi memilikinya, pihak asuransi menanggung sendiri.
Asuransi Kolektif
Disebut juga sebagai asuransi timbal balik atau asuransi kooperatif. Yakni sejenis asuransi dimana pihak pemberi asuransi dengan penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak sebagai pengelola asuransi. Caranya adalah dengan mengadakan perjan-jian bersama sejumlah orang yang biasa menghadapi hal-hal berbahaya dengan komitmen akan memberikan kepada mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi setiap anggota yang tertimpa bahaya yang sudah dimasukkan dalam daftar tang-gungan asuransi. Pihak pemberi dan penerima jasa asuransi dalam hal ini berada dalam satu pihak. Kalau jumlah premi yang dibayarkan kepada pihak asuransi lebih banyak dari jumlah yang harus disetorkan, kelebihan itu akan diberikan kepada para pene-rima jasa asuransi lainnya. Kalau kurang, mereka semua diminta untuk menutupinya. Mereka tidak berupaya memperoleh keun-tungan melalui usaha asuransi ini, bahkan untuk meringankan kerugian yang terkadang dialami mereka, kerja sama itu diputar dengan perantaraan para anggotanya.
Asuransi Sosial
Kadang asuransi bisa bersifat sosial. Yakni yang biasa dilakukan oleh pihak pemerintah dengan tujuan memberikan asu-ransi buat masa depan rakyatnya. Yakni dengan cara memotong sebagian gaji para pegawai dan pekerja. Dan diakhir masa peng-abdian mereka, mereka diberi pensiun tetap bulanan. Kalau ia mengalami kecelakaan karena pekerjaan, ia juga diberi biaya pengobatan di samping kompensasi yang layak.
Ditinjau dari bahaya yang diasuransikan, asuransi dibagi menjadi beberapa bagian:
Asuransi bahaya
Yakni asuransi terhadap harta benda yang dimiliki. Yakni apabila bahaya tersebut berkaitan dengan harta yang diasuransikan bukan personnya. Seperti asuransi kebakaran, asuransi pencurian, asuransi perjalanan laut dan sejenisnya.
Asuransi jaminan.
Yakni asuransi kompentatif yang dibe-rikan kepada pihak yang menerima asuransi.
Asuransi Umum (General Insurance)
Contohnya : Asuransi Rumah, Asuransi Kendaraan.
1. Asuransi Kerugian
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan keuangan (pecuniary), tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri (kecelakaan atau kesehatan).
2. Asuransi jiwa.
Yakni asuransi yang berkaitan dengan bahaya yang mengancam seseorang yang diasuransikan, seperti asuransi kematian, asuransi kecelakaan, asuransi sakit dan sejenisnya.
Asuransi Jiwa saat ini juga dibagi 2 bagian
• Asuransi Tradisional
• Asuransi UnitLink
Pada Asuransi Tradisional dibagi 3 kelompok besar
A. Asuransi Seumur Hidup (Whole Life Term)
Sangat sesuai untuk kebutuhan jangka panjang seperti persiapan warisan dan perlindungan keuangan jangka panjang
B Asuransi Jangka Warsa (Life Term)
Asuransi jenis ini untuk proteksi sementara dengan premi rendah tetapi proteksi besar. Untuk yang berpenghasilan kecil tetapi membutuhkan proteksi, asuransi jangka warsa sangat cocok.
C. Asuransi Dwiguna (Endowment Term)
Asuransi pendidikan, asuransi dana pensiun, investasi jangka panjang termasuk dalam asuransi dwiguna.
3. Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan komersial.
Macam-Macam Asuransi
Asuransi Bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi dimana pihak pemberi asuransi terpisah dengan pihak penerima asuransi. Ia mengada-kan perjanjian dengan para penerima asuransi sebagai pengganti cicilan yang tetap. Yakni dengan cara mengadakan perjanjian dengan sebagian orang yang berhadapan dengan hal-hal berba-haya dengan janji akan memberikan kepada mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi setiap anggota yang tertim-pa bahaya yang sudah dimasukkan daftar yang diasuransikan. Pihak pemberi dan penerima asuransi dalam hal ini berada dalam satu pihak. Kalau ada jumlah lebih dari premi yang dibayarkan kepada pihak asuransi, maka pihak asuransi memilikinya, pihak asuransi menanggung sendiri.
Asuransi Kolektif
Disebut juga sebagai asuransi timbal balik atau asuransi kooperatif. Yakni sejenis asuransi dimana pihak pemberi asuransi dengan penerima jasa asuransi berada dalam satu pihak sebagai pengelola asuransi. Caranya adalah dengan mengadakan perjan-jian bersama sejumlah orang yang biasa menghadapi hal-hal berbahaya dengan komitmen akan memberikan kepada mereka sejumlah uang kontan sebagai kompensasi bagi setiap anggota yang tertimpa bahaya yang sudah dimasukkan dalam daftar tang-gungan asuransi. Pihak pemberi dan penerima jasa asuransi dalam hal ini berada dalam satu pihak. Kalau jumlah premi yang dibayarkan kepada pihak asuransi lebih banyak dari jumlah yang harus disetorkan, kelebihan itu akan diberikan kepada para pene-rima jasa asuransi lainnya. Kalau kurang, mereka semua diminta untuk menutupinya. Mereka tidak berupaya memperoleh keun-tungan melalui usaha asuransi ini, bahkan untuk meringankan kerugian yang terkadang dialami mereka, kerja sama itu diputar dengan perantaraan para anggotanya.
Asuransi Sosial
Kadang asuransi bisa bersifat sosial. Yakni yang biasa dilakukan oleh pihak pemerintah dengan tujuan memberikan asu-ransi buat masa depan rakyatnya. Yakni dengan cara memotong sebagian gaji para pegawai dan pekerja. Dan diakhir masa peng-abdian mereka, mereka diberi pensiun tetap bulanan. Kalau ia mengalami kecelakaan karena pekerjaan, ia juga diberi biaya pengobatan di samping kompensasi yang layak.
Ditinjau dari bahaya yang diasuransikan, asuransi dibagi menjadi beberapa bagian:
Asuransi bahaya
Yakni asuransi terhadap harta benda yang dimiliki. Yakni apabila bahaya tersebut berkaitan dengan harta yang diasuransikan bukan personnya. Seperti asuransi kebakaran, asuransi pencurian, asuransi perjalanan laut dan sejenisnya.
Asuransi jaminan.
Yakni asuransi kompentatif yang dibe-rikan kepada pihak yang menerima asuransi.
Asuransi Umum (General Insurance)
Contohnya : Asuransi Rumah, Asuransi Kendaraan.
Rabu, 18 November 2009
Asal Nama Amerika
Bukan dari asal nama pedagang dan juga bukan berasal dari kartograper dari Italia Amerigo Vespucci, melainkan berasal dari Richard Amerik, seorang Wales dan pedagang kaya raya dari Bristol.
Ameryk adalah investor utama perjalanan transatlantik kedua yang dilakukan oleh Jhon Cabot. Pada tahun 1484 ia diberikan kekuasaan oleh raja Henry VII untuk menyelidiki dari London untuk menyelidiki pulau-pulau yg tidak dikenal didaerah barat.
Dengan kapal kecilnya Matthew, Cabot tiba di Labrador pada bulan Mei 1497 dan menjadi orang Eropa pertama yang tercatat menginjakan kaki ke tanah Amerika 2 tahun sebelum kedatangan Vespucci. Cabot memetakan garis pantai Amerika Utara dari Nova Scotia ke NewFoundland. Sebagai penyongkong utama perjalanan tersebut, Richard Ameryk pasti berharap pada penemuan-penemuan tersebut diberi nama penemu Benua tersebut. Ada catatan di kalender Bristol untuk tahun itu "...pada hari Baptis St Jhon [24 Juni],daratan Amerika ditemukan oleh pedagang-pedagang Bristhowe dalam sebuah perjalanan dengan kapal kecil bernama Matthew
Ameryk adalah investor utama perjalanan transatlantik kedua yang dilakukan oleh Jhon Cabot. Pada tahun 1484 ia diberikan kekuasaan oleh raja Henry VII untuk menyelidiki dari London untuk menyelidiki pulau-pulau yg tidak dikenal didaerah barat.
Dengan kapal kecilnya Matthew, Cabot tiba di Labrador pada bulan Mei 1497 dan menjadi orang Eropa pertama yang tercatat menginjakan kaki ke tanah Amerika 2 tahun sebelum kedatangan Vespucci. Cabot memetakan garis pantai Amerika Utara dari Nova Scotia ke NewFoundland. Sebagai penyongkong utama perjalanan tersebut, Richard Ameryk pasti berharap pada penemuan-penemuan tersebut diberi nama penemu Benua tersebut. Ada catatan di kalender Bristol untuk tahun itu "...pada hari Baptis St Jhon [24 Juni],daratan Amerika ditemukan oleh pedagang-pedagang Bristhowe dalam sebuah perjalanan dengan kapal kecil bernama Matthew
SEJARAH KOMIK
SEJARAH KOMIK
DI HONGKONG
Sedangkan di Hong Kong, komik atau disebut juga sebagai manhua, telah mengalami perkembangan yang pesat. Hampir sama halnya dengan keberadaan komik Indonesia, komik Hong Kong sempat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Komik Hong Kong juga memiliki gaya yang khas, serta mengangkat tema-tema tertentu yang cukup digemari oleh masyarakat.
Manhua pada masa awalnya dipercaya telah meminjam gaya manga di awal abad 20. Sejak 1920, komik mengenai cerita rakyat masuk ke Hong Kong melalui Shanghai. Komik-komik ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios yang menyewakan buku komik. Seorang jurnalis Inggris menerbitkan majalah The China Punch yang berisi gambar humor dan sindiran-sindiran. Edisi ini walaupun terbit di Hong Kong dan menyoroti kejadian-kejadian di seputar Hong Kong, namun memiliki arti penting karena memperkenalkan selera humor Inggris kepada masyarakat Hong kong.
Dalam buku Hong Kong Comics oleh Wendy Siuyi Wong, masa
perkembangan komik Hong Kong dibagi ke dalam 4 masa, yaitu :
1927-1949 : Emerging
Manhua pada masa ini lebih banyak berkisah mengenai revolusi politik dan kejadian di masa itu. Namun pada 1930 manhua mengalami peningkatan baik dari segi isi, gaya, maupun ekspresi. Sedangkan di tahun 1934, sebagian besar surat kabar telah menyediakan ruang untuk manhua. Pada tahun 1937 Jepang berhasil masuk ke Cina, kemudian 1939 merebut Guangzhou. Pusat industri komik pindah dari Guangzhou ke Hong Kong hingga 1941 ketika Hong Kong juga akhirnya diduduki. Setelah 1945, perang usai, manhua lebih banyak bercerita mengenai kehidupan sehari-hari.
1949-1968 : Rising
Manhua muncul kembali di surat kabar, terjadi ledakan kelahiran sehingga pasar bagi manhua anak-anak menjadi sangat luas. Hong Kong dengan segudang komikus berbakat, dimana tidak sedikit dar mereka yang merupakan pengungsi dari Cina, segera meningkatkan produksi komik untuk memenuhi permintaan pasar. Terbit majalah manhua untuk orang dewasa Cartoons World (1956) dan lahir tokoh-tokoh yang menjadi populer seperti Uncle Choi dan Old Master . Banyak komik Jepang dan Taiwan bajakan yang beredar, diikuti dengan masuknya televisi (1967) membuat popularitas manhua di Hong Kong tidak pernah lagi sama seperti pada saat masa keemasannya.
1969-1989 : Establishing
Seiring dengan dominasi film kungfu yang dibintangi oleh Bruce Lee, muncul kategori manhua kungfu. Pada masa ini seorang komikus kungfu, Wong Yuk-Long (Tony Wong) dengan mengkobinasikan teknik gambar manga dengan tokoh lokal berhasil membuat karya yang dikenal luas yaitu Little Rascal, yang kemudian diubah namanya menjadi Oriental Heroes (Tiger Wong).
1990 hingga sekarang : Exploring
Setelah perpindahan tangan Hong Kong dari Inggris ke Cina, berkembang manhua yang ditujukan bagi orang dewasa dengan tema kekerasan, pencarian jati diri, serta feminisme. Walaupun persaingan semakin meningkat, Hong Kong tetap memiliki komikus-komikus yang mampu bersaing, dan dengan adanya penyatuan kembali Hong Kong dengan Cina, pasar bagi manhua Hong Kong semakin luas.
DI HONGKONG
Sedangkan di Hong Kong, komik atau disebut juga sebagai manhua, telah mengalami perkembangan yang pesat. Hampir sama halnya dengan keberadaan komik Indonesia, komik Hong Kong sempat menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Komik Hong Kong juga memiliki gaya yang khas, serta mengangkat tema-tema tertentu yang cukup digemari oleh masyarakat.
Manhua pada masa awalnya dipercaya telah meminjam gaya manga di awal abad 20. Sejak 1920, komik mengenai cerita rakyat masuk ke Hong Kong melalui Shanghai. Komik-komik ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios yang menyewakan buku komik. Seorang jurnalis Inggris menerbitkan majalah The China Punch yang berisi gambar humor dan sindiran-sindiran. Edisi ini walaupun terbit di Hong Kong dan menyoroti kejadian-kejadian di seputar Hong Kong, namun memiliki arti penting karena memperkenalkan selera humor Inggris kepada masyarakat Hong kong.
Dalam buku Hong Kong Comics oleh Wendy Siuyi Wong, masa
perkembangan komik Hong Kong dibagi ke dalam 4 masa, yaitu :
1927-1949 : Emerging
Manhua pada masa ini lebih banyak berkisah mengenai revolusi politik dan kejadian di masa itu. Namun pada 1930 manhua mengalami peningkatan baik dari segi isi, gaya, maupun ekspresi. Sedangkan di tahun 1934, sebagian besar surat kabar telah menyediakan ruang untuk manhua. Pada tahun 1937 Jepang berhasil masuk ke Cina, kemudian 1939 merebut Guangzhou. Pusat industri komik pindah dari Guangzhou ke Hong Kong hingga 1941 ketika Hong Kong juga akhirnya diduduki. Setelah 1945, perang usai, manhua lebih banyak bercerita mengenai kehidupan sehari-hari.
1949-1968 : Rising
Manhua muncul kembali di surat kabar, terjadi ledakan kelahiran sehingga pasar bagi manhua anak-anak menjadi sangat luas. Hong Kong dengan segudang komikus berbakat, dimana tidak sedikit dar mereka yang merupakan pengungsi dari Cina, segera meningkatkan produksi komik untuk memenuhi permintaan pasar. Terbit majalah manhua untuk orang dewasa Cartoons World (1956) dan lahir tokoh-tokoh yang menjadi populer seperti Uncle Choi dan Old Master . Banyak komik Jepang dan Taiwan bajakan yang beredar, diikuti dengan masuknya televisi (1967) membuat popularitas manhua di Hong Kong tidak pernah lagi sama seperti pada saat masa keemasannya.
1969-1989 : Establishing
Seiring dengan dominasi film kungfu yang dibintangi oleh Bruce Lee, muncul kategori manhua kungfu. Pada masa ini seorang komikus kungfu, Wong Yuk-Long (Tony Wong) dengan mengkobinasikan teknik gambar manga dengan tokoh lokal berhasil membuat karya yang dikenal luas yaitu Little Rascal, yang kemudian diubah namanya menjadi Oriental Heroes (Tiger Wong).
1990 hingga sekarang : Exploring
Setelah perpindahan tangan Hong Kong dari Inggris ke Cina, berkembang manhua yang ditujukan bagi orang dewasa dengan tema kekerasan, pencarian jati diri, serta feminisme. Walaupun persaingan semakin meningkat, Hong Kong tetap memiliki komikus-komikus yang mampu bersaing, dan dengan adanya penyatuan kembali Hong Kong dengan Cina, pasar bagi manhua Hong Kong semakin luas.
SEJARAH KOMIK DI INDONESIA
SEJARAH KOMIK
DI INDONESIA
Ada pembagian kategori komik dari segi usia seperti yang disebutkan di atas. Juga ada juga pembagian kategori komik berdasarkan kisah yang diceritakan, misalnya komik roman, komik silat, komik humor, komik olahraga, komik detektif, komik petualangan, komik politik, komik fiksi ilmiah, dan masih banyak lagi. Secara khusus, pada masa awal munculnya komik di Indonesia, terdapat empat kategori komik; komik wayang, komik silat, komik humor dan komik roman remaja. Komik Indonesia lahir pada 1931 ketika harian Sin Po memuat komik humor yang menceritakan tentang seorang tokoh gendut Put On, karya Kho Wang Gie. Kemudian disusul dengan mingguan Star Magazine yang memuat Si Tolol, dan Star Weekly dengan Oh Koen. Pada saat itu banyak komik asing yang masuk ke Indonesia melalui berbagai media massa (1938-1952, Flippie Flink, Flash Gordon, Rip Kirby, Tarzan, Phantom, Johny Hazard, dll.). Agar dapat mengimbangi komik asing yang masuk, Star Weekly memuat komik Sie Djin Koei karya Siaw Tik Kwie, yang tidak hanya mampu menandingi komik asing, namun juga turut memelopori komik silat di Indonesia.
Hingga pada tahun 1954, banyak komikus Indonesia yang menjiplak dan melakukan imitasi terhadap cerita-cerita serta superhero dari komik-komik barat. Selain itu juga banyak dibuat komik-komik yang menceritakan kisah-kisah perjuangan kemerdekaan hingga kepada dongeng dan legenda. Penerimaan pasar yang begitu luas terhadap komik merangsang pertumbuhan komik Indonesia. Ada begitu banyak judul komik Indonesia yang diterbitkan setiap bulannya, terutama komik yang termasuk ke dalam keempat kategori tersebut di atas. Hingga pertengahan tahun 1971, judul komik Indonesia yang terbit dan beredar berada di atas angka 800.
Perkembangan komik ini akhirnya mendapatkan tentangan dari kaum pendidik yang bahkan merencanakan untuk menghentikan peredaran komik di Indonesia, karena komik dianggap tidak mendidik serta gagasannya yang berbahaya karena membawa budaya asing (1954). Lahirlah komik wayang untuk menjawab tuntutan agar Indonesia dapat menegaskan kepribadian nasionalnya. Kemudian selanjutnya lahir komik roman remaja (1964) yang menceritakan kisah-kisah romantis dengan tokoh-tokoh remaja.
Pada masa keemasan yang dialami oleh komik Indonesia, para komikus dapat menghidupi dirinya dengan upah yang diterima dari penerbit setelah ia berhasil menyelesaikan dan memberikan karyanya ke penerbit. Karena pada masa tersebut belum terdapat banyak hiburan, maka komik dapat menjadi salah satu alternatif hiburan bagi masyarakat. Keadaan ini juga membuat tumbuhnya taman bacaan di seluruh Indonesia untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat akan komik dengan harga yang terjangkau.
Sayangnya perkembangan komik Indonesia yang pernah mengalami masa keemasan tersebut mulai surut sekitar tahun 1970, disusul dengan masuknya komik-komik lisensi yang diterbitkan di Indonesia, seperti misalnya Tintin, Lucky Luke, Richie Rich, Casper, Smurf dan lain-lain. Sekitar tahun 1990 mulai masuk komik-komik dari Jepang (Candy- candy, Doraemon, Kung Fu Boy) dan Hong Kong (Tiger Wong, Tapak Sakti). Dengan masuknya komik-komik seperti di atas tersebut, maka perlahan-lahan komik Indonesia mulai menghilang karena tidak mampu bersaing dengan keberadaan komik-komik lisensi tersebut.
DI INDONESIA
Ada pembagian kategori komik dari segi usia seperti yang disebutkan di atas. Juga ada juga pembagian kategori komik berdasarkan kisah yang diceritakan, misalnya komik roman, komik silat, komik humor, komik olahraga, komik detektif, komik petualangan, komik politik, komik fiksi ilmiah, dan masih banyak lagi. Secara khusus, pada masa awal munculnya komik di Indonesia, terdapat empat kategori komik; komik wayang, komik silat, komik humor dan komik roman remaja. Komik Indonesia lahir pada 1931 ketika harian Sin Po memuat komik humor yang menceritakan tentang seorang tokoh gendut Put On, karya Kho Wang Gie. Kemudian disusul dengan mingguan Star Magazine yang memuat Si Tolol, dan Star Weekly dengan Oh Koen. Pada saat itu banyak komik asing yang masuk ke Indonesia melalui berbagai media massa (1938-1952, Flippie Flink, Flash Gordon, Rip Kirby, Tarzan, Phantom, Johny Hazard, dll.). Agar dapat mengimbangi komik asing yang masuk, Star Weekly memuat komik Sie Djin Koei karya Siaw Tik Kwie, yang tidak hanya mampu menandingi komik asing, namun juga turut memelopori komik silat di Indonesia.
Hingga pada tahun 1954, banyak komikus Indonesia yang menjiplak dan melakukan imitasi terhadap cerita-cerita serta superhero dari komik-komik barat. Selain itu juga banyak dibuat komik-komik yang menceritakan kisah-kisah perjuangan kemerdekaan hingga kepada dongeng dan legenda. Penerimaan pasar yang begitu luas terhadap komik merangsang pertumbuhan komik Indonesia. Ada begitu banyak judul komik Indonesia yang diterbitkan setiap bulannya, terutama komik yang termasuk ke dalam keempat kategori tersebut di atas. Hingga pertengahan tahun 1971, judul komik Indonesia yang terbit dan beredar berada di atas angka 800.
Perkembangan komik ini akhirnya mendapatkan tentangan dari kaum pendidik yang bahkan merencanakan untuk menghentikan peredaran komik di Indonesia, karena komik dianggap tidak mendidik serta gagasannya yang berbahaya karena membawa budaya asing (1954). Lahirlah komik wayang untuk menjawab tuntutan agar Indonesia dapat menegaskan kepribadian nasionalnya. Kemudian selanjutnya lahir komik roman remaja (1964) yang menceritakan kisah-kisah romantis dengan tokoh-tokoh remaja.
Pada masa keemasan yang dialami oleh komik Indonesia, para komikus dapat menghidupi dirinya dengan upah yang diterima dari penerbit setelah ia berhasil menyelesaikan dan memberikan karyanya ke penerbit. Karena pada masa tersebut belum terdapat banyak hiburan, maka komik dapat menjadi salah satu alternatif hiburan bagi masyarakat. Keadaan ini juga membuat tumbuhnya taman bacaan di seluruh Indonesia untuk dapat memenuhi permintaan masyarakat akan komik dengan harga yang terjangkau.
Sayangnya perkembangan komik Indonesia yang pernah mengalami masa keemasan tersebut mulai surut sekitar tahun 1970, disusul dengan masuknya komik-komik lisensi yang diterbitkan di Indonesia, seperti misalnya Tintin, Lucky Luke, Richie Rich, Casper, Smurf dan lain-lain. Sekitar tahun 1990 mulai masuk komik-komik dari Jepang (Candy- candy, Doraemon, Kung Fu Boy) dan Hong Kong (Tiger Wong, Tapak Sakti). Dengan masuknya komik-komik seperti di atas tersebut, maka perlahan-lahan komik Indonesia mulai menghilang karena tidak mampu bersaing dengan keberadaan komik-komik lisensi tersebut.
SEJARAH KOMIK
SEJARAH KOMIK
DI JEPANG
Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.
Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime (sebutan untuk film animasi di Jepang) dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968) dan Big Comic (1967). Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu (tahun 1967) mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka
Ciri-ciri khusus gambar komik genre baru ini adalah realisme. Gaya realis atau yang disebut juga “Gegiga” merupakan gaya yang mendominasi komik Jepang saat itu. Pada masa itu cerita juga berubah menjadi realis dan serius.
Kemudian dari tahun ke tahun komik Jepang terus berkembang dengan munculnya mangaka-mangaka baru yang menghasilkan genre-genre baru yang lebih variatif dan menarik, seperti Gundam, One Piece, Naruto, Bleach, Slam Dunk, dll.
Selain komik Jepang, majalah mingguan komik yang setiap minggu muncul juga penarik para penggemar manga di Jepang. Majalah mingguan ini biasanya berisi minimal 400 halaman atau lebih dan juga berisi minimal lima judul komik. Di Jepang majalah komik digolongkan menurut usia dan jenis kelamin pembacanya.
Misalnya ada Shonen Magazine dan Shonen Jump, kedua-duanya mempunyai eksemplar jutaan dan majalah komik yang paling besar di Jepang. Shonen artinya artinya anak laki-laki, berarti shonen manga artinya komik untuk anak laki-laki usia SD dan SMP. Ada juga Nakayoshi (artinya sahabat) dan Shojo Comic, majalah ini diterbitkan untuk anak perempuan usia SD dan SMP. Untuk para remaja diterbitkan juga majalah Young Comic dan Young Jump. Masih ada penggolongan lainnya yaitu Ladies Comic yaitu komik untuk perempuan yang usianya kira-kira 20-30 tahun dan ada juga majalah dewasa umum, yaitu majalah komik yang diterbitkan khusus dewasa dan remaja yang usianya di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan untuk membelinya. Namun komik seperti ini kebanyakan dijual di mini market-mini market jadi anak kecil pun bisa membelinya kalau ingin membeli. Hal seperti inilah yang harus dihilangkan.
Di Jepang peredaran komik impor dari luar negri sedikit sekali dibandingkan produk lokal. Tentu saja gambar ala komik Amerika sudah diamabil menjadi salah satu unsur gaya komik Jepang, misalnya gaya gambar Toriyama Akira pengarang Dragon Ball, dan siapa saja tahu nama Superman, Batman, Spiderman tetapi komiknya tidak dapat ditemukan di toko buku di Jepang. Di antara komik Amerika, yang lumayan laris adalah serial Peanuts (cerita si anjing Snoopy) saja. Sementara komik Prancis, yaitu Bande Dessinee (BD), terutama karya Moebius atau Enki Bilal berpengaruh besar pada pengarang komik Jepang, misalnya Otomo Katsuhiro (pengarang Akira) . Tetapi sayangnya di Jepang BD dijual sebagai barang seni rupa, dan harganya cukup mahal.
Kebanyakan komik dari Jepang telah dibuat anime (film animasi) yang sesuai dengan cerita yang terkandung di dalam komik tersebut sejak tahun 1950 untuk menigkatkan penjualan dan mempromosikan kepada masyarakat, sehingga selain membaca, para penggemar komik juga dapat melihat filmnya. Seperti : Crayon Shinchan, Doraemon, Dragon Ball, Gundam, One Piece dan masih banyak lagi.
DI JEPANG
Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.
Karena pada mulanya komik di Jepang adalah peniruan dari film animasi dari Walt Disney maka saat itu para penggemar komik Jepang adalah anak-anak. Namun pada tahun 1959 mulai diterbitkan dua majalah mingguan untuk anak laki-laki yaitu Shonen Magazine dan Shonen Sunday. Saat itu hiburan untuk anak di Jepang hanyalah komik saja, belum ada anime (sebutan untuk film animasi di Jepang) dan tentu saja belum ada game komputer. Sepuluh tahun kemudian, majalah komik untuk remaja mulai terbit, Manga Action (1967), Young Comic (1967), Play Comic (1968) dan Big Comic (1967). Pembaca komik yang usianya kurang lebih sembilan tahun pada tahun 1959, maka pada saat itu (tahun 1967) mereka telah berumur kurang lebih delapan belas tahun dan telah masuk masa remaja sehingga mereka mau membaca komik yang cocok dengan usia dan selera mereka
Ciri-ciri khusus gambar komik genre baru ini adalah realisme. Gaya realis atau yang disebut juga “Gegiga” merupakan gaya yang mendominasi komik Jepang saat itu. Pada masa itu cerita juga berubah menjadi realis dan serius.
Kemudian dari tahun ke tahun komik Jepang terus berkembang dengan munculnya mangaka-mangaka baru yang menghasilkan genre-genre baru yang lebih variatif dan menarik, seperti Gundam, One Piece, Naruto, Bleach, Slam Dunk, dll.
Selain komik Jepang, majalah mingguan komik yang setiap minggu muncul juga penarik para penggemar manga di Jepang. Majalah mingguan ini biasanya berisi minimal 400 halaman atau lebih dan juga berisi minimal lima judul komik. Di Jepang majalah komik digolongkan menurut usia dan jenis kelamin pembacanya.
Misalnya ada Shonen Magazine dan Shonen Jump, kedua-duanya mempunyai eksemplar jutaan dan majalah komik yang paling besar di Jepang. Shonen artinya artinya anak laki-laki, berarti shonen manga artinya komik untuk anak laki-laki usia SD dan SMP. Ada juga Nakayoshi (artinya sahabat) dan Shojo Comic, majalah ini diterbitkan untuk anak perempuan usia SD dan SMP. Untuk para remaja diterbitkan juga majalah Young Comic dan Young Jump. Masih ada penggolongan lainnya yaitu Ladies Comic yaitu komik untuk perempuan yang usianya kira-kira 20-30 tahun dan ada juga majalah dewasa umum, yaitu majalah komik yang diterbitkan khusus dewasa dan remaja yang usianya di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan untuk membelinya. Namun komik seperti ini kebanyakan dijual di mini market-mini market jadi anak kecil pun bisa membelinya kalau ingin membeli. Hal seperti inilah yang harus dihilangkan.
Di Jepang peredaran komik impor dari luar negri sedikit sekali dibandingkan produk lokal. Tentu saja gambar ala komik Amerika sudah diamabil menjadi salah satu unsur gaya komik Jepang, misalnya gaya gambar Toriyama Akira pengarang Dragon Ball, dan siapa saja tahu nama Superman, Batman, Spiderman tetapi komiknya tidak dapat ditemukan di toko buku di Jepang. Di antara komik Amerika, yang lumayan laris adalah serial Peanuts (cerita si anjing Snoopy) saja. Sementara komik Prancis, yaitu Bande Dessinee (BD), terutama karya Moebius atau Enki Bilal berpengaruh besar pada pengarang komik Jepang, misalnya Otomo Katsuhiro (pengarang Akira) . Tetapi sayangnya di Jepang BD dijual sebagai barang seni rupa, dan harganya cukup mahal.
Kebanyakan komik dari Jepang telah dibuat anime (film animasi) yang sesuai dengan cerita yang terkandung di dalam komik tersebut sejak tahun 1950 untuk menigkatkan penjualan dan mempromosikan kepada masyarakat, sehingga selain membaca, para penggemar komik juga dapat melihat filmnya. Seperti : Crayon Shinchan, Doraemon, Dragon Ball, Gundam, One Piece dan masih banyak lagi.
Pengertian Komik
1 PENGERTIAN KOMIK
Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Cukup sulit untuk menemukan padanan kata yang cocok untuk menyebutnya sehingga penulis akan menyebutnya sebagai komik. Pada awalnya, sebutan komik ditujukan untuk serangkaian gambar yang berurutan dan memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan lainnya, terkadang dibantu dengan tulisan yang berfungsi untuk memperkuat gagasan yang ingin disampaikan. Secara bahasa komik yang berasal dari bahasa yunani adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Saat pertama kali komik muncul, ceritanya biasanya bertema superhero yang menyelamatkan orang-orang tanpa balas budi, namun sekarang komik telah berkembang menjadi berbagai macam pilihan tema. komik di masa kini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan komik-komik pendahulunya. Panel-panel kaku yang dahulu digunakan sebagai pembatas, kini tidak lagi kaku. Kemudian tulisan yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai pendukung gambar, kini telah berperan lebih dari sekedar pendukung gambar, bahkan tidak jarang memiliki kedudukan yang setara dengan gambar. Gagasan dan gambar menjadi semakin kompleks dengan banyaknya simbol yang harus dipahami terlebih dahulu oleh para pembacanyaDan sekarang komik tidak hanya untuk mengisi dan menambah imajinasi saja, tetapi juga dapat memberitahukan sejarah, perekonomian, keadaan masyarakat, budaya, nilai-niali sosial, dan bahkan bisa menjukkan keadaan geografi suatu daerah. Misalnya komik Samurai Deeper Kyo, walaupun hanya sebuah karangan fiksi, tetapi karena ada unsur sejarahnya, maka komik itu dapat menunjukan keadaan Jepang saat setelah adanya perang Sekigahara. Komik Tin-Tin yang berkisah tentang kehidupan seorang reporter yang selalu melakukan perjalanan sehingga mampu menunjukan keadaan geografi berbagai tempat-tempat yang menarik.
Oleh karena itu sekarang pasar komik bertambah luas karena komik tidak lagi hanya diperuntukan bagi anak-anak saja, namun juga bagi remaja hingga orang dewasa. Kandungan cerita dalam komik bagi anak-anak dan orang dewasa jelas memiliki perbedaan, baik dari segi tema maupun isi. Komik anak-anak lebih banyak menceritakan kehidupan sehari-hari, pengenalan terhadap lingkungan maupun manusia lainnya. Sedangkan komik bagi remaja, tidak sedikit yang membahas masa-masa puber, berkisah mengenai kehidupan yang harus dijalani, serta langkah-langkah menuju kedewasaan. Kemudian komik untuk orang dewasa misalnya berisi mengenai kehidupan berkeluarga, kehidupan wanita maupun pria karir di tempat kerja. Ini menunjukan bahwa komik semakin banyak digemari dan semakin memasyarakat.
Perkembangan ini tentu saja membuat berbagai negara-negara di dunia untuk membuat komik yang berkualitas tinggi dan mengekspornya ke negara lain untuk meningkatkan pendapatannya. Negara-negara yang telah mempunyai industri komik besar adalah Jepang, Amerika, Hongkong dll.
Kata komik sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “comic” yang berarti segala sesuatu yang lucu serta bersifat menghibur. Cukup sulit untuk menemukan padanan kata yang cocok untuk menyebutnya sehingga penulis akan menyebutnya sebagai komik. Pada awalnya, sebutan komik ditujukan untuk serangkaian gambar yang berurutan dan memiliki keterkaitan antara gambar yang satu dengan lainnya, terkadang dibantu dengan tulisan yang berfungsi untuk memperkuat gagasan yang ingin disampaikan. Secara bahasa komik yang berasal dari bahasa yunani adalah cerita bergambar berbentuk dua dimensi yang bercerita bermacam-macam bahkan hal yang dianggap mustahil untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Saat pertama kali komik muncul, ceritanya biasanya bertema superhero yang menyelamatkan orang-orang tanpa balas budi, namun sekarang komik telah berkembang menjadi berbagai macam pilihan tema. komik di masa kini sangat berbeda apabila dibandingkan dengan komik-komik pendahulunya. Panel-panel kaku yang dahulu digunakan sebagai pembatas, kini tidak lagi kaku. Kemudian tulisan yang pada awalnya hanya berfungsi sebagai pendukung gambar, kini telah berperan lebih dari sekedar pendukung gambar, bahkan tidak jarang memiliki kedudukan yang setara dengan gambar. Gagasan dan gambar menjadi semakin kompleks dengan banyaknya simbol yang harus dipahami terlebih dahulu oleh para pembacanyaDan sekarang komik tidak hanya untuk mengisi dan menambah imajinasi saja, tetapi juga dapat memberitahukan sejarah, perekonomian, keadaan masyarakat, budaya, nilai-niali sosial, dan bahkan bisa menjukkan keadaan geografi suatu daerah. Misalnya komik Samurai Deeper Kyo, walaupun hanya sebuah karangan fiksi, tetapi karena ada unsur sejarahnya, maka komik itu dapat menunjukan keadaan Jepang saat setelah adanya perang Sekigahara. Komik Tin-Tin yang berkisah tentang kehidupan seorang reporter yang selalu melakukan perjalanan sehingga mampu menunjukan keadaan geografi berbagai tempat-tempat yang menarik.
Oleh karena itu sekarang pasar komik bertambah luas karena komik tidak lagi hanya diperuntukan bagi anak-anak saja, namun juga bagi remaja hingga orang dewasa. Kandungan cerita dalam komik bagi anak-anak dan orang dewasa jelas memiliki perbedaan, baik dari segi tema maupun isi. Komik anak-anak lebih banyak menceritakan kehidupan sehari-hari, pengenalan terhadap lingkungan maupun manusia lainnya. Sedangkan komik bagi remaja, tidak sedikit yang membahas masa-masa puber, berkisah mengenai kehidupan yang harus dijalani, serta langkah-langkah menuju kedewasaan. Kemudian komik untuk orang dewasa misalnya berisi mengenai kehidupan berkeluarga, kehidupan wanita maupun pria karir di tempat kerja. Ini menunjukan bahwa komik semakin banyak digemari dan semakin memasyarakat.
Perkembangan ini tentu saja membuat berbagai negara-negara di dunia untuk membuat komik yang berkualitas tinggi dan mengekspornya ke negara lain untuk meningkatkan pendapatannya. Negara-negara yang telah mempunyai industri komik besar adalah Jepang, Amerika, Hongkong dll.
Terbuat Dari Apa Kapur Itu
Mungkin sebagian orang menganggap itu hal yg tidak penting untuk diketahui, tapi ada juga orang yg ingin mengetahui asalmula terbentuknya semua benda.
Kapur yg buat nulis itu bukan suatu zat yg dikandung dimakanan, meski namanya sama tapi itu bukan bearti artinya sama.
Kapur yg sedang dibicarakan ini adalah kapur yg biasa ada di sekolah-sekolah. Kapur tersebut terbuat dari gipsum. Dan gipsum itu terbuat dari kalsium sulfat. Gipsum adalah suatu zat yg paling banyak yg ada di dunia. Gipsum ini di peroleh dengan cara di tambang, dan penambangan gipsum ini telah dilakukan pada 4000 tahun yg lalu.
Gipsum tidak hanya dijadikan kapur, namun juga digunakan pada hiasan plester di dalam piramida, serta sekarang gipsum juga digunakan untuk berbagai kebutuhan industri.75% gipsum di gunakan untuk membuat eternit, ubin dan gips untuk patung. Gipsum adalah bahan utama untuk membuat semen, tetapi juga terkandung di dalam pupuk, kertas dan tekstil. Kebanyakan rumah di Amerika menggunakan lebih dari 7 tin gipsum.
Gips di Paris dikenal dengan nama plester of Paris , karena terdapat banyak endapan gipsum di dalam tanah liat di dalam dan di sekitar Paris.
Gipsum juga terbentuk secara alami dalam bentuk albaster. Alabaster adlah suatu benda yg tembus cahaya bewarna putih salju yg digunakan untuk membuat patung dan vas.
Kapur yg buat nulis itu bukan suatu zat yg dikandung dimakanan, meski namanya sama tapi itu bukan bearti artinya sama.
Kapur yg sedang dibicarakan ini adalah kapur yg biasa ada di sekolah-sekolah. Kapur tersebut terbuat dari gipsum. Dan gipsum itu terbuat dari kalsium sulfat. Gipsum adalah suatu zat yg paling banyak yg ada di dunia. Gipsum ini di peroleh dengan cara di tambang, dan penambangan gipsum ini telah dilakukan pada 4000 tahun yg lalu.
Gipsum tidak hanya dijadikan kapur, namun juga digunakan pada hiasan plester di dalam piramida, serta sekarang gipsum juga digunakan untuk berbagai kebutuhan industri.75% gipsum di gunakan untuk membuat eternit, ubin dan gips untuk patung. Gipsum adalah bahan utama untuk membuat semen, tetapi juga terkandung di dalam pupuk, kertas dan tekstil. Kebanyakan rumah di Amerika menggunakan lebih dari 7 tin gipsum.
Gips di Paris dikenal dengan nama plester of Paris , karena terdapat banyak endapan gipsum di dalam tanah liat di dalam dan di sekitar Paris.
Gipsum juga terbentuk secara alami dalam bentuk albaster. Alabaster adlah suatu benda yg tembus cahaya bewarna putih salju yg digunakan untuk membuat patung dan vas.
Senin, 16 November 2009
Dari mana asal intan ?
Dari Gunung Berapi
Seluruh intan terbentuk dari panas dan tekanan yg besar dari dalam perut bumi dan terbawa ke permukaan bumi oleh letusan gunung berapi.
Intan terbentuk dari 140 - 480 Km di bawah tanah. Sebagian intan ditemukan dalam batu vulkanis yg disebut kimberlit dan tambang di wilayah-wilayah tempat aktivitas gunung berapi masih aktif.Intan lainnya ditemukan telah terlepas dari batu kimberlit yg asli.
Dua puluh negara di dunia penghasil intan, dan Afrika Selatan adalh penghasil intan di dunia setelah Australia, Replubik Demokratik Kongo, Botswana dan Rusia. Intan terbuat dari karbon murn,seperti grafit yang ada pada ujung pensil, namun dengna susunan atom yang berbeda. Intan adalah suatu zat alami yang paling keras yang ada di bumi dengan skors sepuluh pada skala Kekerasan Mohs, tetapi grafit adalah zat yang paling lunak dengan skor satu setengah, lebih keras sedikit daripada bedak tabur.
Intan terbesar yg pernah ditemukan yaitu dengan panjang 4000 Km, dengan ukuran sepuluh milyar triliun triliun karat yg ditemukan di Australia. Intan pernah menjadi benda terkeras di dunia, namun pada tahun 2005 ilmuan Jerman menemukan zat yg lebih keras daripada intan dan itu dinamakan ACNR (Aggregated Carbon Nanorods) atau kumpulan nanorod karbon, bahan tersebut dibuat dengan merapatkan dan memanaskan molekul-molekul karbon yg hingga 2.226'C dan bentuk ACNR ini begitu mungil.
Seluruh intan terbentuk dari panas dan tekanan yg besar dari dalam perut bumi dan terbawa ke permukaan bumi oleh letusan gunung berapi.
Intan terbentuk dari 140 - 480 Km di bawah tanah. Sebagian intan ditemukan dalam batu vulkanis yg disebut kimberlit dan tambang di wilayah-wilayah tempat aktivitas gunung berapi masih aktif.Intan lainnya ditemukan telah terlepas dari batu kimberlit yg asli.
Dua puluh negara di dunia penghasil intan, dan Afrika Selatan adalh penghasil intan di dunia setelah Australia, Replubik Demokratik Kongo, Botswana dan Rusia. Intan terbuat dari karbon murn,seperti grafit yang ada pada ujung pensil, namun dengna susunan atom yang berbeda. Intan adalah suatu zat alami yang paling keras yang ada di bumi dengan skors sepuluh pada skala Kekerasan Mohs, tetapi grafit adalah zat yang paling lunak dengan skor satu setengah, lebih keras sedikit daripada bedak tabur.
Intan terbesar yg pernah ditemukan yaitu dengan panjang 4000 Km, dengan ukuran sepuluh milyar triliun triliun karat yg ditemukan di Australia. Intan pernah menjadi benda terkeras di dunia, namun pada tahun 2005 ilmuan Jerman menemukan zat yg lebih keras daripada intan dan itu dinamakan ACNR (Aggregated Carbon Nanorods) atau kumpulan nanorod karbon, bahan tersebut dibuat dengan merapatkan dan memanaskan molekul-molekul karbon yg hingga 2.226'C dan bentuk ACNR ini begitu mungil.
Gunung tertinggi adalah di Planet Mars
Gunung berapi raksasa yg bernama gunung Olympus, dalam bahasa latin yaitu Olympus Mons yg bearti gunung tertinggi dalam tata surya dan dalam alam semestayg telah diketahui.
Tinggi gunung ini adalah 22 Km, serta dengan lebar 624 Km, gunung in memiliki ketinggian kira-kira 3x lipat tinggi gunung everest dan begitu lebarnya, sehingga dasarnya dapat menutupi arizona, atau seluruh wilayah kepulauan inggris. Kawah di puncaknya memiliki lebar 72 Km dengan kedalaman kurang lebih 3 Km, cukup besar untuk menelan kota London.
Puncak gunung Olympus tidak seperti gunung pada biasanya. Puncak gunung ini berbentuk dataran yang cukup luas, dengan kemiringan yg sangat landai yaitu hanya 2-3 derajat, jadi kita tidak akan berkeringat jika mendaki gunung ini.
Tinggi gunung ini adalah 22 Km, serta dengan lebar 624 Km, gunung in memiliki ketinggian kira-kira 3x lipat tinggi gunung everest dan begitu lebarnya, sehingga dasarnya dapat menutupi arizona, atau seluruh wilayah kepulauan inggris. Kawah di puncaknya memiliki lebar 72 Km dengan kedalaman kurang lebih 3 Km, cukup besar untuk menelan kota London.
Puncak gunung Olympus tidak seperti gunung pada biasanya. Puncak gunung ini berbentuk dataran yang cukup luas, dengan kemiringan yg sangat landai yaitu hanya 2-3 derajat, jadi kita tidak akan berkeringat jika mendaki gunung ini.
Antartika adalah tempat paling kering
Sebagian besar Benua Antartika ini tidak pernah mendapatkan hujan selama 2 juta tahun.
Mungkin kebanyakan orang akan tidak percaya, termasuk saya juga. Saya mengetahui info ini dari buku berjudul"rahad books" karya John Llyod dan John Mitchinson
Disini juga dituliskan curah hujan di wilayah Antartika adalah 25 mm(1 inci) dalam 1 tahun, dan 2% dari wilayah Antartika yg disebut Lembah-lembah kering, yg tidak memiliki es serta salju, disanalah tempat yg belum pernah ada hujan sama sekali
Kondisi-kondisi unik di Lembah-lembah Kering terjadi karena adanya angin katabatic (dari bahasa Yunani yg artinya turun ke bawah). Angin ini muncul ketika udara yg dingin dan pekat di tarik ke bawah hanya dengan kekuatan gravitasi, serta kecepatan angin ini dapat mencapai 320 Km/jam, akibatnya menguaplah semua yg basah, air,es dan salju.
Meskipun Antartika merupakan daerah gurun, bagian-bagian yg benar-benar kering disebut oasis. Daerah ini begitu mirip dengan tempat di Mars sehingga NASA menggunakan Antartika sebagai tempat uji coba misi Viking
Mungkin kebanyakan orang akan tidak percaya, termasuk saya juga. Saya mengetahui info ini dari buku berjudul"rahad books" karya John Llyod dan John Mitchinson
Disini juga dituliskan curah hujan di wilayah Antartika adalah 25 mm(1 inci) dalam 1 tahun, dan 2% dari wilayah Antartika yg disebut Lembah-lembah kering, yg tidak memiliki es serta salju, disanalah tempat yg belum pernah ada hujan sama sekali
Kondisi-kondisi unik di Lembah-lembah Kering terjadi karena adanya angin katabatic (dari bahasa Yunani yg artinya turun ke bawah). Angin ini muncul ketika udara yg dingin dan pekat di tarik ke bawah hanya dengan kekuatan gravitasi, serta kecepatan angin ini dapat mencapai 320 Km/jam, akibatnya menguaplah semua yg basah, air,es dan salju.
Meskipun Antartika merupakan daerah gurun, bagian-bagian yg benar-benar kering disebut oasis. Daerah ini begitu mirip dengan tempat di Mars sehingga NASA menggunakan Antartika sebagai tempat uji coba misi Viking
Mobil Irit Dengan 55 km/liter Bensin
Toyota mengandalkan Fine-X. Mobil ini menggunakan teknologi Fuel Cell, plastik biodegradable yang aman, dan serat tumbuhan untuk kursi dan pelapis interior. Jok kursi gampang dicopot dan diganti pelapisnya sesuai sesuai keinginan dan mood warna pemiliknya. Tipe FSC menggabungkan elemen sedan dan mini van. bila jadi sedan, ada 4 kursi dengan ruang kargo seperti bagasi sedan. Dan memencet tombol, sekat di belakang 2 kursi belakang dan membentuk ruang tambahan untuk 2 kursi lagi. PEncet tombol 2 kali, kursi itu rebah dan menghasilkan ruang lapang rata seperti kargo wagon
Toyota bahkan menargetkan konsumsi bahan bakar mobil tipe Prius mencapai 55km/liter atau lebih. Sedangkan emisi karbon dioksida hanya 42g/km atau lebih rendah lagi. Unit penggeraknya berupa kombinasi mesin boxer 2.0 liter turbo dengan motor listrik. Perusahaan elektronik NEC bekerja sama dengan induk Subaru, Fuji Heavy Industries, mengembangkan battery manganese lithium-ion battery yang bisa tahan 15 th atau 225.000 Km. Sebagai pembanding, battery nickelmetal hybird milik prius digaransi 8 th atau 150.000 Km.
Saat menjadi mobil listrik, bisa digunakan untuk menempuh jarak 20 Km atau lebih dengan battery berisi penuh. Lama pengisian battery diperkirakan 180 menit pada tegangan 100 V dan 100 menit pada tegangan 200 V.
Toyota bahkan menargetkan konsumsi bahan bakar mobil tipe Prius mencapai 55km/liter atau lebih. Sedangkan emisi karbon dioksida hanya 42g/km atau lebih rendah lagi. Unit penggeraknya berupa kombinasi mesin boxer 2.0 liter turbo dengan motor listrik. Perusahaan elektronik NEC bekerja sama dengan induk Subaru, Fuji Heavy Industries, mengembangkan battery manganese lithium-ion battery yang bisa tahan 15 th atau 225.000 Km. Sebagai pembanding, battery nickelmetal hybird milik prius digaransi 8 th atau 150.000 Km.
Saat menjadi mobil listrik, bisa digunakan untuk menempuh jarak 20 Km atau lebih dengan battery berisi penuh. Lama pengisian battery diperkirakan 180 menit pada tegangan 100 V dan 100 menit pada tegangan 200 V.
Minggu, 15 November 2009
Qurban
1 Pengertian Qurban
Qurban berasal dari kata "Qarraba", artinya dekat. Dalam arti yg lebih luas "Qurban" artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan binatang tertentu atas dasar perintah Allah dan petunjuk Rasulullah dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
"Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yg membencimu dialah yg terputus"(QS Al Kautsar: 1-3)
2. Hukum Qurban
Pelaksanaan qurban hukumnya sunah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi orang yg mampu dianjurkan melaksanakan qurban, tetapi jika ia tidak menjalankannya hukumnya makruh.
"Barang siapa mempunyai kemampuan untuk berqurban namun tidak mau berqurban, maka jangan mendekati tempat salatku."(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
3 Ketentuan Hewan Qurban
Jenis binatang yang boleh dijadikan qurban adlah :
A. Unta yg telah berumur 5 th
B. Sapi/kerbau telah berumur 2 th
C. Kambing yg telah berumur 2 th
D. Domba/biri-biri yg telah berumur 1 th atau telah berganti gigi
Binatang-binatang itu juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
A. Tanduknya tidak patah
B. Tidak sakit atau cacat
C. Tidak sedang hamil
D. Tidak kurus kering
Ketentuan yg lain adalah untuk jenis hewan qurban unta, sapi dan kerbau boleh diqurbankan untuk 7 orang. Sedangkan hewan kambing, domba dan biri-biri hanya boleh diqurbankan untuk 1 orang saja.
4. Waktu Penyembelihan
Waktu penyembelihan qurbna adalah setelah salat dan 3 hari tasyik, serta boleh dilakukan pada siang hari dan sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari terbenam tgl 13 Dzulhijah)
5. PEmbagian Daging Qurban
Daging Qurban dibagikan kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah (belum dimasak). Apabila yg berqurban menghendaki, dia mendapatkan daging qurban maksimal 1/3.
Qurban berasal dari kata "Qarraba", artinya dekat. Dalam arti yg lebih luas "Qurban" artinya ibadah dalam bentuk melaksanakan penyembelihan binatang tertentu atas dasar perintah Allah dan petunjuk Rasulullah dengan harapan dapat mendekatkan diri kepada-Nya.
"Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yg membencimu dialah yg terputus"(QS Al Kautsar: 1-3)
2. Hukum Qurban
Pelaksanaan qurban hukumnya sunah muakad, artinya sangat dianjurkan. Bagi orang yg mampu dianjurkan melaksanakan qurban, tetapi jika ia tidak menjalankannya hukumnya makruh.
"Barang siapa mempunyai kemampuan untuk berqurban namun tidak mau berqurban, maka jangan mendekati tempat salatku."(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
3 Ketentuan Hewan Qurban
Jenis binatang yang boleh dijadikan qurban adlah :
A. Unta yg telah berumur 5 th
B. Sapi/kerbau telah berumur 2 th
C. Kambing yg telah berumur 2 th
D. Domba/biri-biri yg telah berumur 1 th atau telah berganti gigi
Binatang-binatang itu juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
A. Tanduknya tidak patah
B. Tidak sakit atau cacat
C. Tidak sedang hamil
D. Tidak kurus kering
Ketentuan yg lain adalah untuk jenis hewan qurban unta, sapi dan kerbau boleh diqurbankan untuk 7 orang. Sedangkan hewan kambing, domba dan biri-biri hanya boleh diqurbankan untuk 1 orang saja.
4. Waktu Penyembelihan
Waktu penyembelihan qurbna adalah setelah salat dan 3 hari tasyik, serta boleh dilakukan pada siang hari dan sore hari pada hari-hari tersebut (sebelum matahari terbenam tgl 13 Dzulhijah)
5. PEmbagian Daging Qurban
Daging Qurban dibagikan kepada fakir dan miskin dalam keadaan masih mentah (belum dimasak). Apabila yg berqurban menghendaki, dia mendapatkan daging qurban maksimal 1/3.
Mengenal Zat Tambahan pada Makanan
Zat aditif adalah bahan tambahan makanan yang berguna sebagai pelengkap pada produk makanan dan minuman. Bahan ini umumnya diperlukan untuk menambah rasa, memberi warna, melembutkan tekstur dan mengawetkan makanan.
Jaman dulu orang masih menggunakan zat tambahan alami dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Contohnya, untuk memberi rasa manis digunakan gula tebu dan madu, sedangkan daun suji, kunyit, gula merah dan daun jati ditambahkan untuk memberi warna pada makanan atau minuman.
Namun sayangnya, kini banyak produsen makanan yang mengganti zat tambahan natural tersebut dengan zat tambahan sintetis yang sifatnya lebih berbahaya bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi secara terus menerus dan berlebihan. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), ada dua macam kategori zat aditif pada makanan. Pertama, zat aditif yang diizinkan untuk digunakan dengan jumlah penggunaan maksimum. Kedua, zat aditif yang dilarang untuk digunakan pada pangan karena memang bersifat membahayakan kesehatan.
Jenis zat tambahan yang boleh digunakan untuk makanan, yakni :
- agen emulsi yang berbahan lemak dan air, contohnya lecitin.
- agen penstabil dan pemekat, contohnya alginat dan gliserin.
- agen peningkatan nutrisi, contohnya berbagai macam ekstrak vitamin.
- agen pengawet makananan, contohnya garam nitrat dan nitrit.
- agen pengembang untuk roti dan bolu.
- agen penyedap rasa, contohnya monosodium glutamat (MSG).
- agen pemberi warna.
Macam zat tambahan yang berbahaya untuk digunakan pada pangan adalah :
- Formalin, bahan yang biasa digunakan dalam industri plastik, kertas, tekstil, cat dan pengawet mayat. Saat ini formalin sering digunakan pada ayam, tahu dan mie untuk menambah kekenyalan dan memperpanjang masa simpan produksi.
- Boraks, bahan campuran pada detergen yang juga sering dicampurkan pada bakso dan kerupuk untuk memperbaiki warna, tekstur dan rasa.
- Pewarna rhodamin B , biasa dipakai dalam industri tekstil sekarang juga banyak digunakan untuk memberi warna pada makanan dan kosmetik.
Penggunaan zat aditif secara berlebihan dan terus menerus dapat membahayakan kesehatan. Sebabnya karena bahan tersebut ada kemungkinan bersifat mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik, kanker, penuaan sel dan kerusakan organ yang lain.
Berikut beberapa dampak negatif zat aditif ke tubuh manusia :
1. Penyedap rasa, seperti MSG, dapat membuat kerusakan otak, kelainan hati, hipertensi, stres, demam tinggi, penuaan dini, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
2. Pemanis buatan, seperti sakarin dan aspartan, dapat menyebabkan kanker kantong kemih dan gangguan saraf dan tumor otak.
3. Pewarna sintetis, banyak dijumpai pada sirup dan kue, dapat menimbulkan alergi dan kanker hati.
4. Formalin, dapat menyebabkan kanker dan dapat merusak sistem saraf.
5. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, sakit perut, penyakit kulit dan kerusakan ginjal.
6. Pewarna rhodamin B dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, maa, tenggorokan, hidung dan usus.
Kita sebagai konsumen memang harus waspada dan teliti dalam memilih makanan. Utamakan selalu mengkonsumsi makanan segar hasil olahan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami. Kalaupun kita menggunakan produk olahan sudah jadi, perhatikan komposisi kandungannya dan sebisa mungkin memilih produk yang paling sedikit penggunaan zat aditif sentitisnya.
Khusus untuk formalin, kita dapat mengetesnya terlebih dahulu pada makanan dengan mencelupkan kertas indikator pada air rendaman makanan tersebut. Apabila berubah warna maka bisa dipastikan makanan tersebut menggunakan formalin. Sekarang, kertas indikator tersebut bisa diperoleh di apotik dan toko obat.
Jaman dulu orang masih menggunakan zat tambahan alami dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Contohnya, untuk memberi rasa manis digunakan gula tebu dan madu, sedangkan daun suji, kunyit, gula merah dan daun jati ditambahkan untuk memberi warna pada makanan atau minuman.
Namun sayangnya, kini banyak produsen makanan yang mengganti zat tambahan natural tersebut dengan zat tambahan sintetis yang sifatnya lebih berbahaya bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi secara terus menerus dan berlebihan. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), ada dua macam kategori zat aditif pada makanan. Pertama, zat aditif yang diizinkan untuk digunakan dengan jumlah penggunaan maksimum. Kedua, zat aditif yang dilarang untuk digunakan pada pangan karena memang bersifat membahayakan kesehatan.
Jenis zat tambahan yang boleh digunakan untuk makanan, yakni :
- agen emulsi yang berbahan lemak dan air, contohnya lecitin.
- agen penstabil dan pemekat, contohnya alginat dan gliserin.
- agen peningkatan nutrisi, contohnya berbagai macam ekstrak vitamin.
- agen pengawet makananan, contohnya garam nitrat dan nitrit.
- agen pengembang untuk roti dan bolu.
- agen penyedap rasa, contohnya monosodium glutamat (MSG).
- agen pemberi warna.
Macam zat tambahan yang berbahaya untuk digunakan pada pangan adalah :
- Formalin, bahan yang biasa digunakan dalam industri plastik, kertas, tekstil, cat dan pengawet mayat. Saat ini formalin sering digunakan pada ayam, tahu dan mie untuk menambah kekenyalan dan memperpanjang masa simpan produksi.
- Boraks, bahan campuran pada detergen yang juga sering dicampurkan pada bakso dan kerupuk untuk memperbaiki warna, tekstur dan rasa.
- Pewarna rhodamin B , biasa dipakai dalam industri tekstil sekarang juga banyak digunakan untuk memberi warna pada makanan dan kosmetik.
Penggunaan zat aditif secara berlebihan dan terus menerus dapat membahayakan kesehatan. Sebabnya karena bahan tersebut ada kemungkinan bersifat mutagenik / karsinogenik yang dapat menimbulkan kelainan genetik, kanker, penuaan sel dan kerusakan organ yang lain.
Berikut beberapa dampak negatif zat aditif ke tubuh manusia :
1. Penyedap rasa, seperti MSG, dapat membuat kerusakan otak, kelainan hati, hipertensi, stres, demam tinggi, penuaan dini, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
2. Pemanis buatan, seperti sakarin dan aspartan, dapat menyebabkan kanker kantong kemih dan gangguan saraf dan tumor otak.
3. Pewarna sintetis, banyak dijumpai pada sirup dan kue, dapat menimbulkan alergi dan kanker hati.
4. Formalin, dapat menyebabkan kanker dan dapat merusak sistem saraf.
5. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, sakit perut, penyakit kulit dan kerusakan ginjal.
6. Pewarna rhodamin B dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru, maa, tenggorokan, hidung dan usus.
Kita sebagai konsumen memang harus waspada dan teliti dalam memilih makanan. Utamakan selalu mengkonsumsi makanan segar hasil olahan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami. Kalaupun kita menggunakan produk olahan sudah jadi, perhatikan komposisi kandungannya dan sebisa mungkin memilih produk yang paling sedikit penggunaan zat aditif sentitisnya.
Khusus untuk formalin, kita dapat mengetesnya terlebih dahulu pada makanan dengan mencelupkan kertas indikator pada air rendaman makanan tersebut. Apabila berubah warna maka bisa dipastikan makanan tersebut menggunakan formalin. Sekarang, kertas indikator tersebut bisa diperoleh di apotik dan toko obat.
Efek Samping Obat
DEFINISI
menjalankan praktek, dokter harus selalu mempertimbangkan reaksi efek samping obat dalam pertimbangan diagnosis klinis suatu kasus penyakit. Terdapat berbagai literatur internasional yang membahas efek samping obat, yang meliputi definisi, petunjuk, serta hubungan sebab-akibat . Definisi mengenai efek samping obat dan hal-hal yang berkaitan dengannya dibawah ini adalah yang berdasarkan dari definisi menurut WHO tahun 1991.
Adverse Drug Reaction / ADR didefinisikan sebagai reaksi yang tidak dikehendaki dan bersifat merugikan akibat respon pemakaian obat pada dosis sesuai anjuran pada manusia untuk keperluan terapi, profilaksis, diagnosis, maupun untuk modifikasi fungsi fisiologis.
Unexpected Adverse Reaction, yaitu suatu bentuk ADR yang bentuk dan tingkat keparahannya tidak sesuai dengan apa yang tertulis pada label pemasaran suatu jenis obat, atau karakteristiknya tidak sesuai dengan yang diharapkan dari obat tersebut.
Adverse Event / Adverse Experience, yaitu suatu reaksi yang timbul pada uji kinik obat baru yang belum jelas hubungan kausalnya dengan obat tersebut.
Side Effect, yaitu berbagai efek yang tidak dikehendaki dari suatu obat yang terjadi pada pemakaian dosis normal pada manusia, berkaitan kandungan zat pada obat tersebut.
Signal, yaitu laporan yang berisi informasi mengenai faktor-faktor yang diduga penyebab efek samping, yang sebelumnya belum diketahui atau tidak lengkap terdokumentasi. Biasanya diperlukan lebih dari satu laporan kasus, tergantung dari tingkat keparahan dan kualitas informasi yang didapatkan.
Penilaian dugaan terjadinya Adverse Reactions
1. Certain : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, terjadinya berhubungan dengan jarak waktu pemberian suatu jenis obat tertentu, tetapi efek yang terjadi tidak dapat ada kaitannya dengan penyakit yang diderita atau dengan obat yang lainnya. Efek yang diakibatkan obat tersebut dapat dibuktikan secara farmakologi dan fenomenologi. Apabila pemberian obat yang dicurigai dihentikan, akan terjadi respon (dechallenge +).
2. Probable / likely : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abormal, diduga (kemungkinan besar) berhubungan dengan waktu pemberian suatu obat, sangat kecil kemungkinan kaitan dengan efek penyakit yang diderita atau dari jenis obat lainnya, yang akan terjadi respon apabila pemberian obat itu dihentikan (dechallenge).
3. Possible : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal dengan dugaan berhubungan dengan pemberian suatu jenis obat, tapi masih ada kemungkinan kaitan dengan efek penyakit yang diderita.
4. Unlikely : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, hubungan antara pemberian obat tertentu bersifat temporal sehingga dugaan kaitan dengan obat tersebut kecil, tapi besar kemungkinan berkaitan dengan penyakit yang diderita.
5. Conditional / unclassified : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, namun belum ada data yang jelas mengenai kaitan hubungan sebab-akibat dengan pemberian obat.
6. Unassesable / unclassifiable : Suatu laporan dugaan efek samping obat, tapi tidak dapat dinilai kaitan hubungan sebab-akibat dari pemberian suatu obat tersebut dikarenakan tidak cukupnya informasi yang diperoleh atau kontradiksi, sehingga data tersebut tidak dapat diverifikasi.
Faktor Resiko Terjadinya Efek Samping Obat
Efek samping obat lebih sering dijumpai pada neonatal dan usia lanjut. Pada neonatal, enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme dan eliminasi obat di hati dan ginjal belum berfungsi secara optimal, dan clearance berbagai obat dari tubuh jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada orang dewasa. Pada orang usia lanjut terjadi perubahan pada fungsi hati dan ginjal sehingga terjadi penurunan fungsi eliminasi obat dari tubuh.
Dari berbagai laporan kasus, ternyata wanita dilaporkan memiliki angka kejadian 50 % lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan peningkatan farmakokinetik obat yang dialami oleh wanita dalam hidupnya pada masa-masa tertentu yaitu menarche, hamil, melahirkan, laktasi, dan menopause (Wilson 1984).
Riwayat penyakit alegik berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya reaksi efek samping obat. Hal ini kemungkinan ada kaitannya antara tingginya kadar IgE dengan peningkatan reaksi anafilaktik.
Faktor genetik diduga merupakan faktor predisposisi penting terjadinya efek samping obat.
Jalan masuk pemberian obat dapat mengakibatkan perubahan bioavailabilitas obat. Sebagai contoh adalah buruknya absorbsi obat melalui injeksi intramuskuler pada saat terjadinya syok kardiovaskuler.
Klasifikasi Efek Samping Obat
Efek samping obat dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Tipe A : Bersifat intrinsik, bergantung dari konsentrasi, dosis, serta bahan-bahan kimia yang dikandung oleh suatu jenis obat. Umumnya merupakan kelanjutan khasiat terapetik. Kejadiannya dapat diprediksi sebelumnya. Insidens tipe ini paling tinggi.
2. Tipe B : Bersifat idiosinkratik, tidak tergantung dosis, bersifat individual, kejadiannya sulit untuk diprediksi. Beberapa kejadian berkaitan dengan defisiensi enzim kongenital seperti glucose-6-phosphate dehydrogenase yang mengakibatkan kerusakan sel eritrosit akibat reaksi oksidatif dari obat-obat tertentu.
3. Tipe Withdrawal : Akibat obat yang telah lama digunakan dihentikan penggunaannya secara tiba-tiba. Contohnya adalah obat narkotika, pil KB, kortikosteroid.
Dasar Etiologi dari Efek Samping Obat
Secara dasar etiologi reaksi efek samping dapat diklasifikasi menurut terjadinya menjadi:
a. Kelainan yang diturunkan (inherent anomalies)
Reaksi yang terjadi karena alergi atau idiosinkrasi, termasuk pada mereka dengan factor genetic, atau variasi fisiologis seperti umur, gender, dan kehamilan
b. Kelainan pasien yang didapat (acquired patient abnormalities)
Reaksi ini dikarenakan adanya penyakit yang sedang diderita dapat mengubah respon terhadap suatu obat
c. Kelainan karena bentuk sediaan obat dan cara pemberiannya
Reaksi yang terjadi karena dosis yang berlebih, perubahan karakteristik bioavailabilitas. Seperti bentuk sediaan baru, perubahan excipient (bahan2 inaktif dalam obat), cara pemberian yang salah dan kesalahan pengobatan.
d. Interaksi obat
Reaksi ini terjadi akibat efek lebih dari satu obat yang diresepkan/diberikan pada saat yang sama.
e. Reaksi tidak langsung
Reaksi ini terjadi tidak secara langsung pada pasien yang minum obat tersebut tapi meyebabkan efek kepada organisme yang lain contoh : fetus, bayi yang sedang disusui, flora normal pada saluran cerna.
Faktor determinan dari adverse reactions
Semua efek obat merupakan hasil interaksi yang kompleks antara obat, pasien, penyakit dan sejumlah factor ekstrinsik baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui yang dapat mengubah respon obat.
a. Onset of reactions
Respon abnormal dari suatu obat dapat terjadi pada setiap waktu pemberian. Baik diawal maupun setelah obat dihentikan pemakaiannya.
Banyak reaksi terjadi pada awal pemberian obat seperti reaksi anafilaktik atau reaksi-reaksi yang terjadi akibat gangguan enzim.
Adverse reactions bisa terjadi setelah terapi jangka panjang seperti corticosteroid yang menimbulkan katarak subcapsular atau posterior.
Reaksi lain dapat muncul jauh hari setelah obat dihentikan seperti vaginal cancer pada anak karena penggunaan estrogen pada ibu saat hamil.
b. Dosis obat yang diberikan
Beberapa efek obat tergantung pada dosis. Namun demikian ada dosis obat yang ditoleransi oleh satu pasien tapi memberikan adverse effect pada pasien yang lain. Karenanya suatu perhatian khusus harus diberikan pada peresepan obat untuk anak-anak kecil dan orang tua, atau pada mereka yang menderita gangguan fungsi ekskresi (liver dan ginjal).
c. Umur
Adverse reactions lebih sering terjadi pada usia yang sangat muda atau pada orang tua. Hal ini disebabkan penurunan fungsi fisiologis yang menghambat eliminasi dari obat. Sehingga diperlukan penyesuaian dosis obat.
d. Penyakit dan kondisi patofisiologis
Adanya penyakit dasar dapat mengubah farmakokinetik atau sensitivitas jaringan yang pada akhirnya menimbulkan perubahan respon obat dan munculnya adverse drug reactions. Kehamilan dan persalinan juga dapat merubah respon suatu obat.
e. Gender
Adverse reactions lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini berkaitan dengan terapi obstetrik dan kondisi ginekologis. Wanita juga lebih banyak mencari pertolongan medis sehingga lebih sering mendapat terapi obat-obatan. Faktor genetic terkait gender juga dapat menyebabkan perbedaan ini.
f. Riwayat alergi atau adverse reactions sebelumnya
Adverse reactions cenderung lebih sering dijumpai pada pasien dengan riwayat alergi terdahulu. Hal ini berkaitan dengan pasien dengan level IgE yang tinggi.
g. Multiple drug therapy / polifarmasi
Insidens adverse reaction meningkat dengan terapi multi drug. Hal ini dapat terjadi akibat pemberian obat untuk beberapa penyakit pada satu pasien.
h. Faktor genetik dan etnik
Karakteristik yang diturunkan dapat menyebabkan adverse reactions dengan merubah farmakokinetik dan suatu obat atau dengan merubah respons jaringan terhadap obat tersebut.
Perbedaan pada oksidasi dan asetilasi di hepar dapat terjadi pada individu yang berbeda. Proporsi slow mebolisers dapat berbeda antara satu etnik dengan etnik lain.
ALERGI OBAT (HIPERSENSITIFITAS)
Alergi obat bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan klinis bentuknya dapat berupa reaksi anafilaksis, bronkospasme, dermatitis, demam, granulositopenis, anemia hemolitik, hepatitis, lupus erythematosus-like syndrome, nefritis, pneumonitis, trombositopenia, dan vaskulitis. Beberapa bentuk klinis dapat muncul dalam waktu yang bersamaan. Mekanisme terjadinya reaksi ini masih kontroversial, namun beberapa diantaranya diperantarai oleh pengaktifan hapten-specific T cells (Kapsenberg 1996).
Patofisiologi
Pada umumnya suatu molekul organik harus memiliki bobot massa sekurangnya 1000 dalton untuk dapat mencetuskan respon imun tubuh. Namun terdapat beberapa pengecualian seperti pada molekul nonorganik yang kecil atau hapten, harus membentuk ikatan kovalen dengan makromolekul carrier endogen untuk suatu konjugat obat-carrier untuk mencetuskan respon imun. Konjugat obat-carrier ini dapat menjadi imunogen dan mencetuskan respon antibodi spesifik (humoral) maupun respon spesifik T-lymphocyte (seluler) (Lien 1987). Interaksi antara konjugat hapten dan antibodi harus terbentuk pada tempat tertentu untuk dapat menimbulkan kerusakan jaringan dan terjadi proses inflamasi.
Hipersensitifitas dapat diklasifikasi dalam beberapa tipe yaitu :
1. Tipe I (reaksi anafilaktik) : merupakan reaksi hipersensitifitas tipe cepat, diperantarai oleh IgE. Reaksi terjadi akibat pelepasan histamin, leukotrien, prostaglandin, platelet-activating factor, serta eosinophilic chemotactic factor yang berasal dari IgE sel basofil dan sel mast setelah terpapar dengan antigen spesifik.
2. Tipe II (reaksi sitotoksik) : merupakan reaksi sitolitik yang melibatkan sistem komplemen. Contohnya adalah kerusakan sel akibat reaksi antigen-antibodi pada anemia hemolitik Coombs-positif, leukopenia, pemfigus, pemfigoid, Goodpasture’s syndrome, dan anemia pernisiosa.
3. Tipe III (serum sickness) : reaksi yang mengakibatkan deposisi kompleks antigen-antibodi yang terlarut dalam pembuluh darah atau jaringan tubuh. Contohnya pada systemic lupus erythematosus berupa poliartritis, glomerulonefritis membranoproliferatif kronik, dan lain-lain.
4. Tipe IV (hipersensitifitas lambat) : reaksi ini disebabkan sensitisasi limfosit (sel T) setelah kontak dengan antigen. Berbeda dengan tipe-tipe sebelumnya, pada tipe ini tidak diperantarai oleh antibodi tapi oleh limfosit dengan leukosit atau faktor transfer, tetapi bukan dengan serum. Contohnya adalah dermatitis kontak, sensitifitas obat tertentu, tiroiditis.
BERBAGAI BENTUK EFEK SAMPING OBAT PADA ORGAN TUBUH
Toksisitas Dermatologik
Reaksi pada kulit yang diinduksi oleh obat dapat berupa kelainan tersendiri maupun bagian dari gannguan sistemik serius yang melibatkan organ ginjal, hati, paru-paru, maupun hematologik. Beberapa contoh obat yang menyebabkan reaksi alergi di kulit adalah penisilin, sulfonamid, diuretik, antikonvulsan, dan nonsteroidal anti inflammatory drug (NSAID). Obat yang dicurigai harus segera dihentikan pemakainnya dan harus diganti dengan obat lain yang komposisi kimianya berbeda. Kelainan pada kulit dapat berbentuk dermatitis eksfoliatif, yang dapat diatasi dengan pemberian obat topikal. Pada bentuk nekrolisis epidermal toksik, pasien harus diisolasi untuk meminimalisasi terjdinya infeksi eksogen, dan penatalaksanaanya srupa dengan penatalaksanaan kasus luka bakar. Bentuk lain yang sering ditemukan adalah vaskulitis pada kulit, yaitu yang mengenai venula postkapiler. Manifestasinya berupa purpura yang ditemukan pada ekstremitas bawah.
Ototoksisitas
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan auditorik atau fungsi vestibuler, yang terkadang bersifat ireversibel. Kelainan yang ditemukan dapat berupa gannguan keseimbangan, tinitus, bahkan sampai tuli permanen. Contoh obat yang menyebabkan kelainan ini adalah antibiotik gol aminoglikosida, antimalaria. Anti inflamatorik, antineoplastik, diuretik, beberapa obat topikal, serta logam berat (Lien,1983). Jenis obat yang paling sering dijumpai adalah aspirin dan streptomisin.
Toksisitas okuler
Berbagai obat sistemik maupun topikal dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada mata. Kelaian yang banyak dijumpai berupa pandangan buram (blurred vision), buta warna, skotomata, degenerasi retina, serta kelainan pada kornea, sklera, lensa, syaraf optik, serta otot ekstra okuler. Beberapa kelainan bersifat sementara, namun adapula yang menyebabkan kerusakan mata parah dan ireversibel. Berbagai contoh obat penyebab toksisitas okuler adalah glikosida digitalis, turunan fenothiazine, kloroquin, quinin.
Nefrotoksisitas
Banyak obat yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal, misalnya NSAID, penisilin, gol sefalosporin, gol aminoglikosida, amfoterisin B, vankomisin, cisplastin, cyclosporine, dan beberapa radiokontrast. Kelainan yang ditemukan dapat berupa azotemia prerenal, nekrosis tubular akut, obstruksi intratubuler, nefrolitiasis, nefritis interstisial akut dan kronis.
Toksisitas hemopoietik
Sistem hemopoietik sering menjadi sasaran toksisitas berbagai obat berupa penekanan fungsi elemen darah dan susmsum tulang. Beberapa obat berhubungan dengan reaksi idosinkrasi. Kelainan yang banyak dijumpai berupa anemia aplastik, trombositopenia, gangguan koagulasi serta agranulositosis. Beberapa contoh obat penyebab antara lain aspirin, karbenisilin, gol sefalosporin, kloramfenikol, rifampisin, thiazide, thiouracil, quinine, sulfasalazin, trimethoprim-sulfamethoxazole, phenilbutazone, cimetidine.
Kardiotoksisitas
Mekanisme terjadinya kardiotoksisitas belum sepenuhnya diketahui. Terdapat teori yang menyatakan mengenai hubungan dengan overload kalsium pada myosit, pembentukan radikal bebas, serta kardiotoksisitas akibat metabolit gugus C-13 hidroksil dari doxorubicin. Toksisitas akut dapat dinilai dari perubahan gambaran EKG berupa abnormalitas gelombang ST-T nonspesifik, pemanjangan kompleks QRS, voltage rendah, disritmia, miokarditis, dan disfungsi otot jantung transient. Toksisitas kronik berhubungan dengan dosis kumulatif obat, yang seringkali menyebabkan kardiomiopati kongestif fatal (Mushlin and Olsen 1988). Contoh obat yang sering menyebabkan kardiotoksisitas adalah anthracycline, doxorubicin, cyclophosphamide, fenothiazine.
Toksisitas pulmoner
Reaksi efek samping pulmoner harus selalu menjadi pertimbangan diagnostik apabila penyebab penyakit respiratorik tidak dapat dibuktikan dengan jelas. Reaksi pulmoner yang sering dijumpai dapat berupa ashma serta pembentukan infiltrat. Kelainan klinis yang ditemukan berupa pneumonitis-fibrosis, bronkiolitis obliterans, hipersensitifitas paru, serta edema pulmoner nonkardiogenik. Beberapa contoh obat penyebab antara lain carbamazepin, chlorpropamide, nitrofurantoin, heroin, chlordiazepoxide, kontrasepsi oral.
PENDEKATAN SISTEMIS PENCEGAHAN EFEK SAMPING OBAT
Pada umumnya usaha prefentif selama ini lebih ditekankan kepada pelatihan tenaga kesehatan dalam upaya untuk tidak melakukan kesalahan, dan memberi hukuman apabila orang tersebut diketahui melakukan kesalahan. Tidak mengherankan jika orang cenderung menyembunyikan kesalahan dalam terapi, yang mempersulit untuk identifikasi dan koreksi apabila ditemukan kasus efek samping obat. Profesi medis telah di cap luas seringkali melakukan hal tersebut. Upaya edukasi diperlukan tidak hanya dalam kuliah kedokteran, seminar, serta masmedia, tetapi diperlukan upaya edukasi per individual yang juga melibatkan tenaga farmasi. Sayangnya upaya edukasi dalam bentuk kuliah ataupun simposium yang relatif tidak mahal efek yang didapat hanya relatif jangka pendek. Pendekatan individual seperti yang dilakukan oleh detailment obat memerlukan biaya yang relatif mahal.
KESIMPULAN
Adverse Drug Reaction (ADR) dan Adverse Drug Event (ADE), keduanya adalah sangat penting dalam membahas masalah efek samping penggunaan obat. Frekwensi kejadian ADR bervariasi, tergantung dari sistem organ yang terlibat obat spesifik yang berkaitan. Pengenalan bentuk ADR yang baru dan kasusnya jarang sangat tergantung dari perkembangan informasi mengenai penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengamatan postmarketing yang tepat.
menjalankan praktek, dokter harus selalu mempertimbangkan reaksi efek samping obat dalam pertimbangan diagnosis klinis suatu kasus penyakit. Terdapat berbagai literatur internasional yang membahas efek samping obat, yang meliputi definisi, petunjuk, serta hubungan sebab-akibat . Definisi mengenai efek samping obat dan hal-hal yang berkaitan dengannya dibawah ini adalah yang berdasarkan dari definisi menurut WHO tahun 1991.
Adverse Drug Reaction / ADR didefinisikan sebagai reaksi yang tidak dikehendaki dan bersifat merugikan akibat respon pemakaian obat pada dosis sesuai anjuran pada manusia untuk keperluan terapi, profilaksis, diagnosis, maupun untuk modifikasi fungsi fisiologis.
Unexpected Adverse Reaction, yaitu suatu bentuk ADR yang bentuk dan tingkat keparahannya tidak sesuai dengan apa yang tertulis pada label pemasaran suatu jenis obat, atau karakteristiknya tidak sesuai dengan yang diharapkan dari obat tersebut.
Adverse Event / Adverse Experience, yaitu suatu reaksi yang timbul pada uji kinik obat baru yang belum jelas hubungan kausalnya dengan obat tersebut.
Side Effect, yaitu berbagai efek yang tidak dikehendaki dari suatu obat yang terjadi pada pemakaian dosis normal pada manusia, berkaitan kandungan zat pada obat tersebut.
Signal, yaitu laporan yang berisi informasi mengenai faktor-faktor yang diduga penyebab efek samping, yang sebelumnya belum diketahui atau tidak lengkap terdokumentasi. Biasanya diperlukan lebih dari satu laporan kasus, tergantung dari tingkat keparahan dan kualitas informasi yang didapatkan.
Penilaian dugaan terjadinya Adverse Reactions
1. Certain : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, terjadinya berhubungan dengan jarak waktu pemberian suatu jenis obat tertentu, tetapi efek yang terjadi tidak dapat ada kaitannya dengan penyakit yang diderita atau dengan obat yang lainnya. Efek yang diakibatkan obat tersebut dapat dibuktikan secara farmakologi dan fenomenologi. Apabila pemberian obat yang dicurigai dihentikan, akan terjadi respon (dechallenge +).
2. Probable / likely : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abormal, diduga (kemungkinan besar) berhubungan dengan waktu pemberian suatu obat, sangat kecil kemungkinan kaitan dengan efek penyakit yang diderita atau dari jenis obat lainnya, yang akan terjadi respon apabila pemberian obat itu dihentikan (dechallenge).
3. Possible : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal dengan dugaan berhubungan dengan pemberian suatu jenis obat, tapi masih ada kemungkinan kaitan dengan efek penyakit yang diderita.
4. Unlikely : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, hubungan antara pemberian obat tertentu bersifat temporal sehingga dugaan kaitan dengan obat tersebut kecil, tapi besar kemungkinan berkaitan dengan penyakit yang diderita.
5. Conditional / unclassified : Kejadian klinis termasuk gambaran hasil laboratorium abnormal, namun belum ada data yang jelas mengenai kaitan hubungan sebab-akibat dengan pemberian obat.
6. Unassesable / unclassifiable : Suatu laporan dugaan efek samping obat, tapi tidak dapat dinilai kaitan hubungan sebab-akibat dari pemberian suatu obat tersebut dikarenakan tidak cukupnya informasi yang diperoleh atau kontradiksi, sehingga data tersebut tidak dapat diverifikasi.
Faktor Resiko Terjadinya Efek Samping Obat
Efek samping obat lebih sering dijumpai pada neonatal dan usia lanjut. Pada neonatal, enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme dan eliminasi obat di hati dan ginjal belum berfungsi secara optimal, dan clearance berbagai obat dari tubuh jauh lebih kecil dibandingkan dengan pada orang dewasa. Pada orang usia lanjut terjadi perubahan pada fungsi hati dan ginjal sehingga terjadi penurunan fungsi eliminasi obat dari tubuh.
Dari berbagai laporan kasus, ternyata wanita dilaporkan memiliki angka kejadian 50 % lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini diperkirakan berkaitan dengan peningkatan farmakokinetik obat yang dialami oleh wanita dalam hidupnya pada masa-masa tertentu yaitu menarche, hamil, melahirkan, laktasi, dan menopause (Wilson 1984).
Riwayat penyakit alegik berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya reaksi efek samping obat. Hal ini kemungkinan ada kaitannya antara tingginya kadar IgE dengan peningkatan reaksi anafilaktik.
Faktor genetik diduga merupakan faktor predisposisi penting terjadinya efek samping obat.
Jalan masuk pemberian obat dapat mengakibatkan perubahan bioavailabilitas obat. Sebagai contoh adalah buruknya absorbsi obat melalui injeksi intramuskuler pada saat terjadinya syok kardiovaskuler.
Klasifikasi Efek Samping Obat
Efek samping obat dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Tipe A : Bersifat intrinsik, bergantung dari konsentrasi, dosis, serta bahan-bahan kimia yang dikandung oleh suatu jenis obat. Umumnya merupakan kelanjutan khasiat terapetik. Kejadiannya dapat diprediksi sebelumnya. Insidens tipe ini paling tinggi.
2. Tipe B : Bersifat idiosinkratik, tidak tergantung dosis, bersifat individual, kejadiannya sulit untuk diprediksi. Beberapa kejadian berkaitan dengan defisiensi enzim kongenital seperti glucose-6-phosphate dehydrogenase yang mengakibatkan kerusakan sel eritrosit akibat reaksi oksidatif dari obat-obat tertentu.
3. Tipe Withdrawal : Akibat obat yang telah lama digunakan dihentikan penggunaannya secara tiba-tiba. Contohnya adalah obat narkotika, pil KB, kortikosteroid.
Dasar Etiologi dari Efek Samping Obat
Secara dasar etiologi reaksi efek samping dapat diklasifikasi menurut terjadinya menjadi:
a. Kelainan yang diturunkan (inherent anomalies)
Reaksi yang terjadi karena alergi atau idiosinkrasi, termasuk pada mereka dengan factor genetic, atau variasi fisiologis seperti umur, gender, dan kehamilan
b. Kelainan pasien yang didapat (acquired patient abnormalities)
Reaksi ini dikarenakan adanya penyakit yang sedang diderita dapat mengubah respon terhadap suatu obat
c. Kelainan karena bentuk sediaan obat dan cara pemberiannya
Reaksi yang terjadi karena dosis yang berlebih, perubahan karakteristik bioavailabilitas. Seperti bentuk sediaan baru, perubahan excipient (bahan2 inaktif dalam obat), cara pemberian yang salah dan kesalahan pengobatan.
d. Interaksi obat
Reaksi ini terjadi akibat efek lebih dari satu obat yang diresepkan/diberikan pada saat yang sama.
e. Reaksi tidak langsung
Reaksi ini terjadi tidak secara langsung pada pasien yang minum obat tersebut tapi meyebabkan efek kepada organisme yang lain contoh : fetus, bayi yang sedang disusui, flora normal pada saluran cerna.
Faktor determinan dari adverse reactions
Semua efek obat merupakan hasil interaksi yang kompleks antara obat, pasien, penyakit dan sejumlah factor ekstrinsik baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui yang dapat mengubah respon obat.
a. Onset of reactions
Respon abnormal dari suatu obat dapat terjadi pada setiap waktu pemberian. Baik diawal maupun setelah obat dihentikan pemakaiannya.
Banyak reaksi terjadi pada awal pemberian obat seperti reaksi anafilaktik atau reaksi-reaksi yang terjadi akibat gangguan enzim.
Adverse reactions bisa terjadi setelah terapi jangka panjang seperti corticosteroid yang menimbulkan katarak subcapsular atau posterior.
Reaksi lain dapat muncul jauh hari setelah obat dihentikan seperti vaginal cancer pada anak karena penggunaan estrogen pada ibu saat hamil.
b. Dosis obat yang diberikan
Beberapa efek obat tergantung pada dosis. Namun demikian ada dosis obat yang ditoleransi oleh satu pasien tapi memberikan adverse effect pada pasien yang lain. Karenanya suatu perhatian khusus harus diberikan pada peresepan obat untuk anak-anak kecil dan orang tua, atau pada mereka yang menderita gangguan fungsi ekskresi (liver dan ginjal).
c. Umur
Adverse reactions lebih sering terjadi pada usia yang sangat muda atau pada orang tua. Hal ini disebabkan penurunan fungsi fisiologis yang menghambat eliminasi dari obat. Sehingga diperlukan penyesuaian dosis obat.
d. Penyakit dan kondisi patofisiologis
Adanya penyakit dasar dapat mengubah farmakokinetik atau sensitivitas jaringan yang pada akhirnya menimbulkan perubahan respon obat dan munculnya adverse drug reactions. Kehamilan dan persalinan juga dapat merubah respon suatu obat.
e. Gender
Adverse reactions lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Hal ini berkaitan dengan terapi obstetrik dan kondisi ginekologis. Wanita juga lebih banyak mencari pertolongan medis sehingga lebih sering mendapat terapi obat-obatan. Faktor genetic terkait gender juga dapat menyebabkan perbedaan ini.
f. Riwayat alergi atau adverse reactions sebelumnya
Adverse reactions cenderung lebih sering dijumpai pada pasien dengan riwayat alergi terdahulu. Hal ini berkaitan dengan pasien dengan level IgE yang tinggi.
g. Multiple drug therapy / polifarmasi
Insidens adverse reaction meningkat dengan terapi multi drug. Hal ini dapat terjadi akibat pemberian obat untuk beberapa penyakit pada satu pasien.
h. Faktor genetik dan etnik
Karakteristik yang diturunkan dapat menyebabkan adverse reactions dengan merubah farmakokinetik dan suatu obat atau dengan merubah respons jaringan terhadap obat tersebut.
Perbedaan pada oksidasi dan asetilasi di hepar dapat terjadi pada individu yang berbeda. Proporsi slow mebolisers dapat berbeda antara satu etnik dengan etnik lain.
ALERGI OBAT (HIPERSENSITIFITAS)
Alergi obat bentuknya sangat bervariasi. Berdasarkan klinis bentuknya dapat berupa reaksi anafilaksis, bronkospasme, dermatitis, demam, granulositopenis, anemia hemolitik, hepatitis, lupus erythematosus-like syndrome, nefritis, pneumonitis, trombositopenia, dan vaskulitis. Beberapa bentuk klinis dapat muncul dalam waktu yang bersamaan. Mekanisme terjadinya reaksi ini masih kontroversial, namun beberapa diantaranya diperantarai oleh pengaktifan hapten-specific T cells (Kapsenberg 1996).
Patofisiologi
Pada umumnya suatu molekul organik harus memiliki bobot massa sekurangnya 1000 dalton untuk dapat mencetuskan respon imun tubuh. Namun terdapat beberapa pengecualian seperti pada molekul nonorganik yang kecil atau hapten, harus membentuk ikatan kovalen dengan makromolekul carrier endogen untuk suatu konjugat obat-carrier untuk mencetuskan respon imun. Konjugat obat-carrier ini dapat menjadi imunogen dan mencetuskan respon antibodi spesifik (humoral) maupun respon spesifik T-lymphocyte (seluler) (Lien 1987). Interaksi antara konjugat hapten dan antibodi harus terbentuk pada tempat tertentu untuk dapat menimbulkan kerusakan jaringan dan terjadi proses inflamasi.
Hipersensitifitas dapat diklasifikasi dalam beberapa tipe yaitu :
1. Tipe I (reaksi anafilaktik) : merupakan reaksi hipersensitifitas tipe cepat, diperantarai oleh IgE. Reaksi terjadi akibat pelepasan histamin, leukotrien, prostaglandin, platelet-activating factor, serta eosinophilic chemotactic factor yang berasal dari IgE sel basofil dan sel mast setelah terpapar dengan antigen spesifik.
2. Tipe II (reaksi sitotoksik) : merupakan reaksi sitolitik yang melibatkan sistem komplemen. Contohnya adalah kerusakan sel akibat reaksi antigen-antibodi pada anemia hemolitik Coombs-positif, leukopenia, pemfigus, pemfigoid, Goodpasture’s syndrome, dan anemia pernisiosa.
3. Tipe III (serum sickness) : reaksi yang mengakibatkan deposisi kompleks antigen-antibodi yang terlarut dalam pembuluh darah atau jaringan tubuh. Contohnya pada systemic lupus erythematosus berupa poliartritis, glomerulonefritis membranoproliferatif kronik, dan lain-lain.
4. Tipe IV (hipersensitifitas lambat) : reaksi ini disebabkan sensitisasi limfosit (sel T) setelah kontak dengan antigen. Berbeda dengan tipe-tipe sebelumnya, pada tipe ini tidak diperantarai oleh antibodi tapi oleh limfosit dengan leukosit atau faktor transfer, tetapi bukan dengan serum. Contohnya adalah dermatitis kontak, sensitifitas obat tertentu, tiroiditis.
BERBAGAI BENTUK EFEK SAMPING OBAT PADA ORGAN TUBUH
Toksisitas Dermatologik
Reaksi pada kulit yang diinduksi oleh obat dapat berupa kelainan tersendiri maupun bagian dari gannguan sistemik serius yang melibatkan organ ginjal, hati, paru-paru, maupun hematologik. Beberapa contoh obat yang menyebabkan reaksi alergi di kulit adalah penisilin, sulfonamid, diuretik, antikonvulsan, dan nonsteroidal anti inflammatory drug (NSAID). Obat yang dicurigai harus segera dihentikan pemakainnya dan harus diganti dengan obat lain yang komposisi kimianya berbeda. Kelainan pada kulit dapat berbentuk dermatitis eksfoliatif, yang dapat diatasi dengan pemberian obat topikal. Pada bentuk nekrolisis epidermal toksik, pasien harus diisolasi untuk meminimalisasi terjdinya infeksi eksogen, dan penatalaksanaanya srupa dengan penatalaksanaan kasus luka bakar. Bentuk lain yang sering ditemukan adalah vaskulitis pada kulit, yaitu yang mengenai venula postkapiler. Manifestasinya berupa purpura yang ditemukan pada ekstremitas bawah.
Ototoksisitas
Kelainan ini berhubungan dengan gangguan auditorik atau fungsi vestibuler, yang terkadang bersifat ireversibel. Kelainan yang ditemukan dapat berupa gannguan keseimbangan, tinitus, bahkan sampai tuli permanen. Contoh obat yang menyebabkan kelainan ini adalah antibiotik gol aminoglikosida, antimalaria. Anti inflamatorik, antineoplastik, diuretik, beberapa obat topikal, serta logam berat (Lien,1983). Jenis obat yang paling sering dijumpai adalah aspirin dan streptomisin.
Toksisitas okuler
Berbagai obat sistemik maupun topikal dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada mata. Kelaian yang banyak dijumpai berupa pandangan buram (blurred vision), buta warna, skotomata, degenerasi retina, serta kelainan pada kornea, sklera, lensa, syaraf optik, serta otot ekstra okuler. Beberapa kelainan bersifat sementara, namun adapula yang menyebabkan kerusakan mata parah dan ireversibel. Berbagai contoh obat penyebab toksisitas okuler adalah glikosida digitalis, turunan fenothiazine, kloroquin, quinin.
Nefrotoksisitas
Banyak obat yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal, misalnya NSAID, penisilin, gol sefalosporin, gol aminoglikosida, amfoterisin B, vankomisin, cisplastin, cyclosporine, dan beberapa radiokontrast. Kelainan yang ditemukan dapat berupa azotemia prerenal, nekrosis tubular akut, obstruksi intratubuler, nefrolitiasis, nefritis interstisial akut dan kronis.
Toksisitas hemopoietik
Sistem hemopoietik sering menjadi sasaran toksisitas berbagai obat berupa penekanan fungsi elemen darah dan susmsum tulang. Beberapa obat berhubungan dengan reaksi idosinkrasi. Kelainan yang banyak dijumpai berupa anemia aplastik, trombositopenia, gangguan koagulasi serta agranulositosis. Beberapa contoh obat penyebab antara lain aspirin, karbenisilin, gol sefalosporin, kloramfenikol, rifampisin, thiazide, thiouracil, quinine, sulfasalazin, trimethoprim-sulfamethoxazole, phenilbutazone, cimetidine.
Kardiotoksisitas
Mekanisme terjadinya kardiotoksisitas belum sepenuhnya diketahui. Terdapat teori yang menyatakan mengenai hubungan dengan overload kalsium pada myosit, pembentukan radikal bebas, serta kardiotoksisitas akibat metabolit gugus C-13 hidroksil dari doxorubicin. Toksisitas akut dapat dinilai dari perubahan gambaran EKG berupa abnormalitas gelombang ST-T nonspesifik, pemanjangan kompleks QRS, voltage rendah, disritmia, miokarditis, dan disfungsi otot jantung transient. Toksisitas kronik berhubungan dengan dosis kumulatif obat, yang seringkali menyebabkan kardiomiopati kongestif fatal (Mushlin and Olsen 1988). Contoh obat yang sering menyebabkan kardiotoksisitas adalah anthracycline, doxorubicin, cyclophosphamide, fenothiazine.
Toksisitas pulmoner
Reaksi efek samping pulmoner harus selalu menjadi pertimbangan diagnostik apabila penyebab penyakit respiratorik tidak dapat dibuktikan dengan jelas. Reaksi pulmoner yang sering dijumpai dapat berupa ashma serta pembentukan infiltrat. Kelainan klinis yang ditemukan berupa pneumonitis-fibrosis, bronkiolitis obliterans, hipersensitifitas paru, serta edema pulmoner nonkardiogenik. Beberapa contoh obat penyebab antara lain carbamazepin, chlorpropamide, nitrofurantoin, heroin, chlordiazepoxide, kontrasepsi oral.
PENDEKATAN SISTEMIS PENCEGAHAN EFEK SAMPING OBAT
Pada umumnya usaha prefentif selama ini lebih ditekankan kepada pelatihan tenaga kesehatan dalam upaya untuk tidak melakukan kesalahan, dan memberi hukuman apabila orang tersebut diketahui melakukan kesalahan. Tidak mengherankan jika orang cenderung menyembunyikan kesalahan dalam terapi, yang mempersulit untuk identifikasi dan koreksi apabila ditemukan kasus efek samping obat. Profesi medis telah di cap luas seringkali melakukan hal tersebut. Upaya edukasi diperlukan tidak hanya dalam kuliah kedokteran, seminar, serta masmedia, tetapi diperlukan upaya edukasi per individual yang juga melibatkan tenaga farmasi. Sayangnya upaya edukasi dalam bentuk kuliah ataupun simposium yang relatif tidak mahal efek yang didapat hanya relatif jangka pendek. Pendekatan individual seperti yang dilakukan oleh detailment obat memerlukan biaya yang relatif mahal.
KESIMPULAN
Adverse Drug Reaction (ADR) dan Adverse Drug Event (ADE), keduanya adalah sangat penting dalam membahas masalah efek samping penggunaan obat. Frekwensi kejadian ADR bervariasi, tergantung dari sistem organ yang terlibat obat spesifik yang berkaitan. Pengenalan bentuk ADR yang baru dan kasusnya jarang sangat tergantung dari perkembangan informasi mengenai penggunaan obat. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pengamatan postmarketing yang tepat.
BKO dalam obat tradisional
BKO yang sering dicampurkan ke dalam obat tradisional dan bahayanya adalah sebagai berikut :
1. Fenilbutazon
Efek samping :
* Timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria.
* Paroritis, stomatitis, gondong, panareatitis, hepatitis, nefritis, gangguan
penglihatan, leukopenia jarang, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik, eritema multifoema 9 syndroma Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksis (lyll), toksis paru-paru.
2. Antalgin (Metampiron)
Efek samping : Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.
3. Deksametason
Efek Samping :
* Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopagh. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak.
* Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta hypokalemia.
4. Prednison
Efek samping :
* Gejala saluran cerna : mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.
* Gejala musculoskeletal : miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis avaskuler.
* Gejala endokrin : gangguan haid, gangguan keseimbangan Nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.
* Gejala neuropsikiatri : euphoria, ketergantungan psikis, depresi, insomnia, psikosis, memberatnya shizoprenia dan epilepsy.
* Gejala pada mata : glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.
* Gejala lainnya : gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.
5. Teofilin
Efek samping :
* Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.
6. Hidroklortiazid (HCT)
Efek samping :
* Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia, hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterol plasma.
7. Furosemid
Efek samping :
* Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis, hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan saluran cerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dan trigliserida plasma meningkat sementara.
8. Glibenklamid
Efek samping :
* Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala
* Gejala hematology trombositopeni dan agranulositosis.
9. Siproheptadin
Efek samping :
* Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.
10. Chlorpeniramin maleat (CTM)
Efek samping :
* Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi dan kelainan darah.
11. Parasetamol
Efek samping :
* Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan kerusakan hati setelah over dosis.
12. Diclofenac sodium
Efek samping :
* Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bisa tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus. * Untuk hipersensitif : menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.
13. Sildenafil Sitrat
Efek samping :
* Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguan penglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.
14. Sibutramin Hidroklorida
Efek samping:Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta sulit tidur
Obat tradisional di Indonesia tidak diperkenankan mengandung BKO Karena obat tradisional di Indonesia diedarkan secara bebas (merupakan produk OTC) sehingga konsumen dapat menggunakan setiap saat bila dikehendaki. Bila pada obat tradisional terdapat BKO, maka penggunaan yang terus menerus atau berlebihan akan menimbulkan risiko yang membahayakan kesehatan tubuh.
BKO yang ditambahkan kedalam obat tradisional umumnya dimaksudkan untuk menghilangkan gejala sakit dengan segera (seperti pada pegal linu); secara farmakologis menekan rangsang makan pada susunan syaraf pusat (seperti pada obat-obat pelangsing); ataupun meningkatkan aliran darah ke corpus kavernosum dengan segera (seperti pada obat-obat peningkat stamina pria). Umumnya, BKO yang digunakan adalah obat keras (daftar G) yang sebagian besar menimbulkan efek samping ringan sampai berat seperti iritasi saluran pencernaan, kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan, atau gangguan ritmik irama jantung. Pada efek samping ringan, gangguan/kerusakan yang terjadi dapat bersifat sementara atau reversible. Pada efek samping berat, bisa terjadi gangguan/ kerusakan permanen pada jaringan/organ sampai kematian
1. Fenilbutazon
Efek samping :
* Timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria.
* Paroritis, stomatitis, gondong, panareatitis, hepatitis, nefritis, gangguan
penglihatan, leukopenia jarang, trombositopenia, agranulositosis, anemia aplastik, eritema multifoema 9 syndroma Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksis (lyll), toksis paru-paru.
2. Antalgin (Metampiron)
Efek samping : Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.
3. Deksametason
Efek Samping :
* Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopagh. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak.
* Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta hypokalemia.
4. Prednison
Efek samping :
* Gejala saluran cerna : mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.
* Gejala musculoskeletal : miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis avaskuler.
* Gejala endokrin : gangguan haid, gangguan keseimbangan Nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.
* Gejala neuropsikiatri : euphoria, ketergantungan psikis, depresi, insomnia, psikosis, memberatnya shizoprenia dan epilepsy.
* Gejala pada mata : glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.
* Gejala lainnya : gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.
5. Teofilin
Efek samping :
* Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.
6. Hidroklortiazid (HCT)
Efek samping :
* Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia, hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterol plasma.
7. Furosemid
Efek samping :
* Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis, hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan saluran cerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dan trigliserida plasma meningkat sementara.
8. Glibenklamid
Efek samping :
* Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala
* Gejala hematology trombositopeni dan agranulositosis.
9. Siproheptadin
Efek samping :
* Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.
10. Chlorpeniramin maleat (CTM)
Efek samping :
* Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi dan kelainan darah.
11. Parasetamol
Efek samping :
* Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan kerusakan hati setelah over dosis.
12. Diclofenac sodium
Efek samping :
* Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bisa tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus. * Untuk hipersensitif : menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.
13. Sildenafil Sitrat
Efek samping :
* Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguan penglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.
14. Sibutramin Hidroklorida
Efek samping:Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta sulit tidur
Obat tradisional di Indonesia tidak diperkenankan mengandung BKO Karena obat tradisional di Indonesia diedarkan secara bebas (merupakan produk OTC) sehingga konsumen dapat menggunakan setiap saat bila dikehendaki. Bila pada obat tradisional terdapat BKO, maka penggunaan yang terus menerus atau berlebihan akan menimbulkan risiko yang membahayakan kesehatan tubuh.
BKO yang ditambahkan kedalam obat tradisional umumnya dimaksudkan untuk menghilangkan gejala sakit dengan segera (seperti pada pegal linu); secara farmakologis menekan rangsang makan pada susunan syaraf pusat (seperti pada obat-obat pelangsing); ataupun meningkatkan aliran darah ke corpus kavernosum dengan segera (seperti pada obat-obat peningkat stamina pria). Umumnya, BKO yang digunakan adalah obat keras (daftar G) yang sebagian besar menimbulkan efek samping ringan sampai berat seperti iritasi saluran pencernaan, kerusakan hati/ginjal, gangguan penglihatan, atau gangguan ritmik irama jantung. Pada efek samping ringan, gangguan/kerusakan yang terjadi dapat bersifat sementara atau reversible. Pada efek samping berat, bisa terjadi gangguan/ kerusakan permanen pada jaringan/organ sampai kematian
Apa Itu Pestisida ?
Apa Itu Pestisida?
PENDAHULUAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 jenis.
Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida adalah sebagai alternatif terakhir. Dan belajar dari pengalaman, Pemerintah saat ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak menggunakannya. Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).
PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:
* tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
* hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
* pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
* tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
Dalam peraturan pemerintah tersebut yang disebut sebagai pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
* memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian
* memberantas gulma
* mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
* mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
* memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
* memberantas atau mencegah hama air
* memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
* memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.
Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.
PERANAN PESTISIDA
Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.
Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.
Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:
* harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
* efisien untuk mengendalikan hama tertentu
* meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan
* tidak boleh persistent, jadi harus mudah terurai
* dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
* harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut
* sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota
* relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
* harga terjangkau bagi petani.
Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai saat ini belum ada teknologi yang demikian. Pestisida masih diperlukan, bahkan penggunaannya semakin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam menggunakan pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida dapat membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil karena hama dapat ditekan.
Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan menggunakan pestisida dapat meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan menggunakan pestisida dapat menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan berdasarkan catatan dari FAO penggunaan pestisida dapat menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.
Dengan melihat besarnya kehilangan hasil yang dapat diselamatkan berkat penggunaan pestisida, maka dapat dikatakan bahwa peranan pestisida sangat besar dan merupakan sarana penting yang sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang berarti melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya saat ini yang dapat diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara lainnya, namun tidak mudah untuk dilakukan, kadang-kadang memerlukan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang besar, hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu yang tidak dapat diharapkan efektifitasnya. Pestisida saat ini masih berperan besar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.
MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:
* Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
* Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
* Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
* Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
* Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
* Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
* Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
* Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
* Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
* Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
* Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
* Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
* Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
* Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
* Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
* Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
* Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.
Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak menggunakan akhiran sida:
* Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
* Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
* Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
* Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman lainnya.
* Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
* Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan pertumbuhan tanaman.
* Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
* Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
* Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
* Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
* Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
* Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
* Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.
FORMULASI PESTISIDA
Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:
1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates)
Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
2. Butiran (granulars)
Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).
3. Debu (dust)
Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman).
4. Tepung (powder)
Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).
5. Oli (oil)
Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas.
6. Fumigansia (fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.
KIMIA PESTISIDA
Pestisida tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.
1. Sifat pestisida
Setiap pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang sering ditemukan adalah daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih.
2. Tata Nama Pestisida
Pengetahuan pestisida juga meliputi struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan tata nama.
3. Cara Kerja Pestisida
* Pestisida kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
* Pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
* Pestisida sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
* Pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.
CARA PENGGUNAAN PESTISIDA
Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan pengendalian hama. Walaupun jenis obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak benar, maka menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, di antaranya adalah keadaan angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bagian bawah lebih panas, pestisida akan naik bergerak ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan dapat menyebabkan pencucian pestisida, selanjutnya daya kerja pestisida berkurang.
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida adalah ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping berakibat mempercepat timbulnya resistensi.
1. Dosis pestisida
Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yang mengartikan dosis adalah jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan air yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan luas tertentu. Dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume larutan. Besarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida.
2. Konsentrasi pestisida
Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan dalam hal penggunaan pestisida
* Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan air.
* Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter air.
* Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan jadi.
3. Alat semprot
Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter.
4. Ukuran droplet
Ada bermacam-macam ukuran droplet:
Veri coarse spray
lebih 300 µm
Coarse spray
400-500 µm
Medium spray
250-400 µm
Fine spray
100-250 µm
Mist
50-100 µm
Aerosol
0,1-50 µm
Fog
5-15 µm
5. Ukuran partikel
Ada bermacam-macam ukuran partikel:
Macrogranules
lebih 300 µm
Microgranules
100-300 µm
Coarse dusts
44-100 µm
Fine dusts
kurang 44 µm
Smoke
0,001-0,1 µm
6. Ukuran molekul hanya ada satu macam, yatu kurang 0,001 µm
PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA
1. Memilih pestisida
Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain dapat berbeda nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang harus diingat adalah jenis jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk jenis jasad pengganggu tertentu. Maka formulasi pestisida yang dipilih harus sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikendalikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida dapat dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang dapat dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan.
Untuk menjaga kemanjuran pestisida, maka sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya.
2. Menyimpan pestisida
Pestisida senantiasa harus disimpan dalam keadaan baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak bocor atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Dapat disimpan dalam tempat yang khusus yang dapat dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak bocor karena air hujan. Hal tersebut kesemuanya dapat menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida.
Untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, maka harus disediakan air dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, serbuk gergaji atau tanah sebagai penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang bocor.
3. Menggunakan pestisida
Untuk menggunakan pestisida harus diingat beberapa hal yang harus diperhatikan:
* Pestisida digunakan apabila diperlukan
* Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
* Harus mengikuti petunjuk yang tercantum dalam label
* Anak-anak tidak diperkenankan menggunakan pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
* Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida dapat terserap melalui luka
* Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang diperlukan
* Hati-hati bekerja dengan pestisida, lebih-lebih pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
* Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
* Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida dilakukan di tempat terbuka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan alat khusus
* Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan berlebih atau kurang
* Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
* Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
* Wadah bekas pestisida harus dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
* Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
* Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan harus dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.
PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
* Petunjuk Keamanan
o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja.
o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja
o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan air sabun, yang banyak, jangan menggunakan insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan.
o Setelah digunakan cucilah dengan air semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber air lainnya dengan insektisida ini atau wadah bekasnya.
o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber air dan jangkauan anak-anak.
o Rusakkanlah wadah bekasnya, kemudian tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber air.
* Gejala Dini Keracunan
o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan.
o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera berhenti bekerja, lakukan tindakan pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.
* Petunjuk Pertolongan Pertama pada Keracunan
o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini.
o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan air yang banyak.
o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan air bersih selama sedikitnya 15 menit.
o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas air hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan menjadi jernih.
o Jangan memberi sesuatu melalui mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar.
o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen.
* Perawatan oleh Dokter
Perawatan dilakukan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul
PENDAHULUAN
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.
BBagi kehidupan rumah tangga, yang dimaksud hama adalah meliputi semua hewan yang mengganggu kesejahteraan hidupnya, seperti lalat, nyamuk, kecoak, ngengat, kumbang, siput, kutu, tungau, ulat, rayap, ganggang serta kehidupan lainnya yang terbukti mengganggu kesejahteraannya.
Pestisida juga diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman.
Sesuai konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas ambang ekonomi atau ambang kendali.
Di Indonesia untuk keperluan perlindungan tanaman, khususnya untuk pertanian dan kehutanan pada tahun 2008 hingga kwartal I tercatat 1702 formulasi yang telah terdaftar dan diizinkan penggunaannya. Sedangkan bahan aktif yang terdaftar telah mencapai 353 jenis.
Dalam pengendalian hama tanaman secara terpadu, pestisida adalah sebagai alternatif terakhir. Dan belajar dari pengalaman, Pemerintah saat ini tidak lagi memberi subsidi terhadap pestisida . Namun kenyataannya di lapangan petani masih banyak menggunakannya. Menyikapi hal ini, yang terpenting adalah baik pemerintah maupun swasta terus menerus memberi penyuluhan tentang bagaimana penggunaan pestisida secara aman dan benar. Aman terhadap diri dan lingkungannya, benar dalam arti 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat takaran).
PERATURAN PEMERINTAH NO. 7 TAHUN 1973
Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:
* tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya
* hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan
* pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu
* tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing pestisida.
Dalam peraturan pemerintah tersebut yang disebut sebagai pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
* memberantas atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil pertanian
* memberantas gulma
* mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan
* mengatur atau merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman, kecuali yang tergolong pupuk
* memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
* memberantas atau mencegah hama air
* memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
* memberantas atau mencegah binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.
Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan termasuk dalam pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk maksud penggunaan seperti tersebut di atas.
Sedangkan menurut The United States Federal Environmental Pesticide Control Act, pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas atau mencegah gangguan serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat yang digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman.
PERANAN PESTISIDA
Pestisida tidak hanya berperan dalam mengendalikan jasad-jasad pengganggu dalam bidang pertanian saja, namun juga diperlukan dalam bidang kehutanan terutama untuk pengawetan kayu dan hasil hutan yang lainnya, dalam bidang kesehatan dan rumah tangga untuk mengendalikan vektor (penular) penyakit manusia dan binatang pengganggu kenyamanan lingkungan, dalam bidang perumahan terutama untuk pengendalian rayap atau gangguan serangga yang lain.
Pada umumnya pestisida yang digunakan untuk pengendalian jasad pengganggu tersebut adalah racun yang berbahaya, tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia. Untuk itu penggunaan pestisida yang tidak bijaksana jelas akan menimbulkan efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada umumnya.
Dalam bidang pertanian pestisida merupakan sarana untuk membunuh hama-hama tanaman. Dalam konsep Pengendalian Terpadu Hama, pestisida berperan sebagai salah satu komponen pengendalian. Prinsip penggunaannya adalah:
* harus kompatibel dengan komponen pengendalian lain, seperti komponen hayati
* efisien untuk mengendalikan hama tertentu
* meninggalkan residu dalam waktu yang tidak diperlukan
* tidak boleh persistent, jadi harus mudah terurai
* dalam perdagangan (transport, penyimpanan, pengepakan, labeling) harus memenuhi persyaratan keamanan yang maksimum
* harus tersedia antidote untuk pestisida tersebut
* sejauh mungkin harus aman bagi lingkungan fisik dan biota
* relatif aman bagi pemakai (LD50 dermal dan oral relatif tinggi)
* harga terjangkau bagi petani.
Idealnya teknologi pertanian maju tidak memakai pestisida. Tetapi sampai saat ini belum ada teknologi yang demikian. Pestisida masih diperlukan, bahkan penggunaannya semakin meningkat. Pengalaman di Indonesia dalam menggunakan pestisida untuk program intensifikasi, ternyata pestisida dapat membantu mengatasi masalah hama padi. Pestisida dengan cepat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan dapat dicegah, dan kehilangan hasil karena hama dapat ditekan.
Pengalaman di Amerika Latin menunjukkan bahwa dengan menggunakan pestisida dapat meningkatkan hasil 40 persen pada tanaman coklat. Di Pakistan dengan menggunakan pestisida dapat menaikkan hasil 33 persen pada tanaman tebu, dan berdasarkan catatan dari FAO penggunaan pestisida dapat menyelamatkan hasil 50 persen pada tanaman kapas.
Dengan melihat besarnya kehilangan hasil yang dapat diselamatkan berkat penggunaan pestisida, maka dapat dikatakan bahwa peranan pestisida sangat besar dan merupakan sarana penting yang sangat diperlukan dalam bidang pertanian. Usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi maju seperti penggunaan pupuk, varietas unggul, perbaikan pengairan dan pola tanam akan menyebabkan perubahan ekosistem yang sering diikuti oleh meningkatnya problema serangan jasad pengganggu. Demikian pula usaha ekstensifikasi pertanian dengan membuka lahan pertanian baru, yang berarti melakukan perombakan ekosistem, sering kali diikuti dengan timbulnya masalah serangan jasad pengganggu. Dan tampaknya saat ini yang dapat diandalkan untuk melawan jasad pengganggu tersebut yang paling manjur hanya pestisida. Memang tersedia cara lainnya, namun tidak mudah untuk dilakukan, kadang-kadang memerlukan tenaga yang banyak, waktu dan biaya yang besar, hanya dapat dilakukan dalam kondisi tertentu yang tidak dapat diharapkan efektifitasnya. Pestisida saat ini masih berperan besar dalam menyelamatkan kehilangan hasil yang disebabkan oleh jasad pengganggu.
MACAM DAN CONTOH NAMA PESTISIDA
Pestisida dapat digolongkan menjadi bermacam-macam dengan berdasarkan fungsi dan asal katanya. Penggolongan tersebut disajikan sbb.:
* Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.
* Algisida, berasal dari kata alga yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang laut. Berfungsi untuk melawan alge.
* Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung. Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi burung.
* Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron. Berfungsi untuk melawan bakteri.
* Fungisida, berasal dari kata latin fungus atau kata Yunani spongos yang berarti jamur. Berfungsi untuk membunuh jamur atau cendawan.
* Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun. Berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).
* Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan atau segmen tubuh. Berfungsi untuk membunuh serangga.
* Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau larva.
* Molluksisida, berasal dari kata Yunani molluscus yang berarti berselubung tipis lembek. Berfungsi untuk membunuh siput.
* Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di akar).
* Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk membunuh telur.
* Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis berarti kutu, tuma. Berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
* Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk membunuh ikan.
* Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti tikus.
* Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi untuk membunuh pemangsa (predator).
* Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk membunuh pohon.
* Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang daun. Berfungsi untuk membunuh rayap.
Berikut ini beberapa bahan kimia yang termasuk pestisida, namun namanya tidak menggunakan akhiran sida:
* Atraktan, zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap.
* Kemosterilan, zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang belakang.
* Defoliant, zat yang dipergunakan untuk menggugurkan daun supaya memudahkan panen, digunakan pada tanaman kapas dan kedelai.
* Desiccant. zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman lainnya.
* Disinfektan, zat yang digunakan untuk membasmi atau menginaktifkan mikroorganisme.
* Zat pengatur tumbuh. Zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan pertumbuhan tanaman.
* Repellent, zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama yang lainnya. Contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak nyamuk.
* Sterilan tanah, zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji gulma.
* Pengawet kayu, biasanya digunakan pentaclilorophenol (PCP).
* Stiker, zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan hujan.
* Surfaktan dan agen penyebar, zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun.
* Inhibitor, zat untuk menekan pertumbuhan batang dan tunas.
* Stimulan tanaman, zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan memastikan terjadinya buah.
FORMULASI PESTISIDA
Pestisida sebelum digunakan harus diformulasi terlebih dahulu. Pestisida dalam bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Berikut ini beberapa formulasi pestisida yang sering dijumpai:
1. Cairan emulsi (emulsifiable concentrates/emulsible concentrates)
Pestisida yang berformulasi cairan emulsi meliputi pestisida yang di belakang nama dagang diikuti oleb singkatan ES (emulsifiable solution), WSC (water soluble concentrate). B (emulsifiable) dan S (solution). Biasanya di muka singkatan tersebut tercantum angka yang menunjukkan besarnya persentase bahan aktif. Bila angka tersebut lebih dari 90 persen berarti pestisida tersebut tergolong murni. Komposisi pestisida cair biasanya terdiri dari tiga komponen, yaitu bahan aktif, pelarut serta bahan perata. Pestisida golongan ini disebut bentuk cairan emulsi karena berupa cairan pekat yang dapat dicampur dengan air dan akan membentuk emulsi.
2. Butiran (granulars)
Formulasi butiran biasanya hanya digunakan pada bidang pertanian sebagai insektisida sistemik. Dapat digunakan bersamaan waktu tanam untuk melindungi tanaman pada umur awal. Komposisi pestisida butiran biasanya terdiri atas bahan aktif, bahan pembawa yang terdiri atas talek dan kuarsa serta bahan perekat. Komposisi bahan aktif biasanya berkisar 2-25 persen, dengan ukuran butiran 20-80 mesh. Aplikasi pestisida butiran lebih mudah bila dibanding dengan formulasi lain. Pestisida formulasi butiran di belakang nama dagang biasanya tercantum singkatan G atau WDG (water dispersible granule).
3. Debu (dust)
Komposisi pestisida formulasi debu ini biasanya terdiri atas bahan aktif dan zat pembawa seperti talek. Dalam bidang pertanian pestisida formulasi debu ini kurang banyak digunakan, karena kurang efisien. Hanya berkisar 10-40 persen saja apabila pestisida formulasi debu ini diaplikasikan dapat mengenai sasaran (tanaman).
4. Tepung (powder)
Komposisi pestisida formulasi tepung pada umumnya terdiri atas bahan aktif dan bahan pembawa seperti tanah hat atau talek (biasanya 50-75 persen). Untuk mengenal pestisida formulasi tepung, biasanya di belakang nama dagang tercantum singkatan WP (wettable powder) atau WSP (water soluble powder).
5. Oli (oil)
Pestisida formulasi oli biasanya dapat dikenal dengan singkatan SCO (solluble concentrate in oil). Biasanya dicampur dengan larutan minyak seperti xilen, karosen atau aminoester. Dapat digunakan seperti penyemprotan ULV (ultra low volume) dengan menggunakan atomizer. Formulasi ini sering digunakan pada tanaman kapas.
6. Fumigansia (fumigant)
Pestisida ini berupa zat kimia yang dapat menghasilkan uap, gas, bau, asap yang berfungsi untuk membunuh hama. Biasanya digunakan di gudang penyimpanan.
KIMIA PESTISIDA
Pestisida tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic.
1. Sifat pestisida
Setiap pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang sering ditemukan adalah daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih.
2. Tata Nama Pestisida
Pengetahuan pestisida juga meliputi struktur dan cara pemberian nama atau dikenal dengan tata nama.
3. Cara Kerja Pestisida
* Pestisida kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
* Pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau gas
* Pestisida sistemik, berarti dapat ditranslokasikan ke berbagai bagian tanaman melalui jaringan. Hama akan mati kalau mengisap cairan tanaman.
* Pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan pestisida.
CARA PENGGUNAAN PESTISIDA
Cara penggunaan pestisida yang tepat merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan pengendalian hama. Walaupun jenis obatnya manjur, namun karena penggunaannya tidak benar, maka menyebabkan sia-sianya penyemprotan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida, di antaranya adalah keadaan angin, suhu udara, kelembapan dan curah hujan. Angin yang tenang dan stabil akan mengurangi pelayangan partikel pestisida di udara. Apabila suhu di bagian bawah lebih panas, pestisida akan naik bergerak ke atas. Demikian pula kelembapan yang tinggi akan mempermudah terjadinya hidrolisis partikel pestisida yang menyebabkan kurangnya daya racun. Sedang curah hujan dapat menyebabkan pencucian pestisida, selanjutnya daya kerja pestisida berkurang.
Hal-hal teknis yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida adalah ketepatan penentuan dosis. Dosis yang terlalu tinggi akan menyebabkan pemborosan pestisida, di samping merusak lingkungan. Dosis yang terlalu rendah menyebabkan hama sasaran tidak mati. Di samping berakibat mempercepat timbulnya resistensi.
1. Dosis pestisida
Dosis adalah jumlah pestisida dalam liter atau kilogram yang digunakan untuk mengendalikan hama tiap satuan luas tertentu atau tiap tanaman yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Ada pula yang mengartikan dosis adalah jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan dengan air yang digunakan untuk menyemprot hama dengan satuan luas tertentu. Dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume larutan. Besarnya suatu dosis pestisida biasanya tercantum dalam label pestisida.
2. Konsentrasi pestisida
Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan dalam hal penggunaan pestisida
* Konsentrasi bahan aktif, yaitu persentase bahan aktif suatu pestisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan air.
* Konsentrasi formulasi, yaitu banyaknya pestisida dalam cc atau gram setiap liter air.
* Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, yaitu persentase kandungan pestisida dalam suatu larutan jadi.
3. Alat semprot
Alat untuk aplikasi pestisida terdiri atas bermacam-macam seperti knapsack sprayer (high volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 500 liter. Mist blower (low volume) biasanya dengan volume larutan konsentrasi sekitar 100 liter. Dan Atomizer (ultra low volume) biasanya kurang dari 5 liter.
4. Ukuran droplet
Ada bermacam-macam ukuran droplet:
Veri coarse spray
lebih 300 µm
Coarse spray
400-500 µm
Medium spray
250-400 µm
Fine spray
100-250 µm
Mist
50-100 µm
Aerosol
0,1-50 µm
Fog
5-15 µm
5. Ukuran partikel
Ada bermacam-macam ukuran partikel:
Macrogranules
lebih 300 µm
Microgranules
100-300 µm
Coarse dusts
44-100 µm
Fine dusts
kurang 44 µm
Smoke
0,001-0,1 µm
6. Ukuran molekul hanya ada satu macam, yatu kurang 0,001 µm
PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA
1. Memilih pestisida
Di pasaran banyak dijual formulasi pestisida yang satu sama lain dapat berbeda nama dagangnya, walaupun mempunyai bahan aktif yang sama. Untuk memilih pestisida, pertama yang harus diingat adalah jenis jasad pengganggu yang akan dikendahikan. Hal tersebut penting karena masing-masing formulasi pestisida hanya manjur untuk jenis jasad pengganggu tertentu. Maka formulasi pestisida yang dipilih harus sesuai dengan jasad pengganggu yang akan dikendalikan. Untuk mempermudah dalam memilih pestisida dapat dibaca pada masing-masing label yang tercantum dalam setiap pestisida. Dalam label tersebut tercantumjenis-jenis jasad pengganggu yang dapat dikendahikan. Juga tercantum cara penggunaan dan bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan.
Untuk menjaga kemanjuran pestisida, maka sebaiknya belilah pestisida yang telah terdaftar dan diizinkan oleb Departemen Pertanian yang dilengkapi dengan wadah atau pembungkus asli dan label resmi. Pestisida yang tidak diwadah dan tidak berlabel tidak dijamin kemanjurannya.
2. Menyimpan pestisida
Pestisida senantiasa harus disimpan dalam keadaan baik, dengan wadah atau pembungkus asli, tertutup rapat, tidak bocor atau rusak. Sertakan pula label asli beserta keterangan yang jelas dan lengkap. Dapat disimpan dalam tempat yang khusus yang dapat dikunci, sehingga anak-anak tidak mungkin menjangkaunya, demikian pula hewan piaraan atau temak. Jauhkan dari tempat minuman, makanan dan sumber api. Buatlah ruang yang terkunci tersebut dengan ventilasi yang baik. Tidak terkena langsung sinar matahari dan ruangan tidak bocor karena air hujan. Hal tersebut kesemuanya dapat menyebabkan penurunan kemanjuran pestisida.
Untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu pestisida tumpah, maka harus disediakan air dan sabun ditergent, beserta pasir, kapur, serbuk gergaji atau tanah sebagai penyerap pestisida. Sediakan pula wadah yang kosong, sewaktu-waktu untuk mengganti wadah pestisida yang bocor.
3. Menggunakan pestisida
Untuk menggunakan pestisida harus diingat beberapa hal yang harus diperhatikan:
* Pestisida digunakan apabila diperlukan
* Sebaiknya makan dan minum secukupnya sebelum bekerja dengan pestisida
* Harus mengikuti petunjuk yang tercantum dalam label
* Anak-anak tidak diperkenankan menggunakan pestisida, demikian pula wanita hamil dan orang yang tidak baik kesehatannya
* Apabila terjadi luka, tutuplah luka tersebut, karena pestisida dapat terserap melalui luka
* Gunakan perlengkapan khusus, pakaian lengan panjang dan kaki, sarung tangan, sepatu kebun, kacamata, penutup hidung dan rambut dan atribut lain yang diperlukan
* Hati-hati bekerja dengan pestisida, lebih-lebih pestisida yang konsentrasinya pekat. Tidak boleh sambil makan dan minum
* Jangan mencium pestisida, karena pestisida sangat berbahaya apabila tercium
* Sebaiknya pada waktu pengenceran atau pencampuran pestisida dilakukan di tempat terbuka. Gunakan selalu alat-alat yang bersih dan alat khusus
* Dalam mencampur pestisida sesuaikan dengan takaran yang dianjurkan. Jangan berlebih atau kurang
* Tidak diperkenankan mencampur pestisida lebih dari satu macam, kecuali dianjurkan
* Jangan menyemprot atau menabur pestisida pada waktu akan turun hujan, cuaca panas, angin kencang dan arah semprotan atau sebaran berlawanan arah angin. Bila tidak enak badan berhentilah bekerja dan istirahat secukupnya
* Wadah bekas pestisida harus dirusak atau dibenamkan, dibakar supaya tidak digunakan oleh orang lain untuk tempat makanan maupun minuman
* Pasanglah tanda peringatan di tempat yang baru diperlakukan dengan pestisida
* Setelah bekerja dengan pestisida, semua peralatan harus dibersihkan, demikian pula pakaian-pakaian, dan mandilah dengan sabun sebersih mungkin.
PETUNJUK KEAMANAN, PERTOLONGAN PERTAMA PADA KERACUNAN
* Petunjuk Keamanan
o Jangan makan/minum atau merokok pada waktu bekerja.
o Pakailah sarung tangan, pelindung tubuh, topeng muka, gunakan pakaian berlengan panjang /celana panjang serta jauhkan dari nyala api pada waktu membuka wadah dan memindahkan pada waktu bekerja
o Sebelum makan, minum atau merokok dan setelah bekerja, cucilah tangan atau kulit yang terkena insektisida ini dengan air sabun, yang banyak, jangan menggunakan insektisida ini 10 hari sebelum tanaman dipanen untuk tanaman pangan.
o Setelah digunakan cucilah dengan air semua peralatan semprot dan pakaian pelindung jangan mencemari kolam, perairan dan sumber air lainnya dengan insektisida ini atau wadah bekasnya.
o Simpan insektisida ini secara tertutup rapat di tempat sejuk dan kering, jauh dari bahan makanan, api, sumber air dan jangkauan anak-anak.
o Rusakkanlah wadah bekasnya, kemudian tanamlah sekurang-kurangnya 0,5 meter di dalam tanah dan jauh dari sumber air.
* Gejala Dini Keracunan
o Kulit atau mata terasa gatal atau terbakar, pusing, sakit kepala, banyak menimbulkan keringat, mual, mencret,badan gemetar, pingsan.
o Apabila satu atau lebih gejala tersebut timbul, segera berhenti bekerja, lakukan tindakan pertolongan pertama dan pergilah ke Puskesmas/dokter terdekat.
* Petunjuk Pertolongan Pertama pada Keracunan
o Tanggalkan pakaian yang terkena insektisida ini.
o Apabila kulit terkena, segera cuci dengan sabun dan air yang banyak.
o Apabila mata terkena, cucilah segera dengan air bersih selama sedikitnya 15 menit.
o Apabila tertelan dan penderita masih sadar, segera usahakan permuntahan dengan memberikan segelas air hangat yang diberi 1 sendok garam dapur atau dengan cara menggelitik tenggorokan penderita dengan jari tangan yang bersih sampai cairan muntahan menjadi jernih.
o Jangan memberi sesuatu melalui mulut kepada penderita yang pingsan/tidak sadar.
o Apabila terhisap segera dibawa ke ruangan yang berudara sejuk/segar, apabila perlu berikan pernafasan buatan melalui mulut atau dengan pemberian oksigen.
* Perawatan oleh Dokter
Perawatan dilakukan secara simptomatik sesuai dengan gejala yang timbul
FENOMENA MAKANAN SIAP SAJI TERHADAP KESEHATAN KONSUMEN
Abstrak
Makanan siap saji yang cenderung banyak dikonsumsi akhir-akhir ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Dari satu sisi untuk ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan kemudahan dalam penyajian. Akan tetapi makanan siap saji yang dipasarkan saat ini menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan memberikan citarasa yang lebih baik pada produknya. Kekhawatiran yang muncul akibat adanya bahan aditif ini adalah adanya efek negatif dari bahan tersebut yang berdampak pada kesehatan konsumen. Selain dari bahan aditif, efek tersebut juga dapat berasal dari kemasan yang digunakan. Efek negatif yang dapat terjadi antara lain dihubungkan dengan penyakit degeneratif. Upaya pencegahan dampak negatif dapat dilakukan secara internal yaitu peranan ibu rumah tangga dalam penyajian pangan lebih mengutamakan makanan tradisional yang sehat, sedangkan upaya eksternal adalah meningkatkan kepedulian pemerintah, LSM, dan juga produsen terhadap bahaya zat aditif makanan siap saji.
Kata Kunci: makanan siap saji, zat aditif, kesehatan.
Pendahuluan
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.
Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002). Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu utama sehari-hari di rumah.
Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.
Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif. Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya?
Berdasarkan pertanyaan tersebut makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut terhadap bahaya zat aditif dan kemasan pada makanan siap saji terhadap kesehatan konsumen.
Pengertian Makanan Siap Saji dan Kesehatan Konsumen
Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.
Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Sehat
Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara fisiologis normal. Dalam konsumsi pangan konsumen tidak hanya menilai dari citarasa dan nilai gizinya tetapi juga mempertimbangkan pengaruh pangan terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, atau menurunkan efek negatif suatu penyakit, dan kalau memungkinkan menyembuhkan penyakit tersebut.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Jenis zat aditif
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecitin 2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin, 3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan, 4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin, 5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit, 6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy-Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol), 7) agen pengembang untuk roti dan bolu, 8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG), 9) bahan pewarna. Selain kesembilan zat aditif diatas Denfer (2001) juga menyatakan terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya: 1) agen peluntur, 2) lemak hewani, 3) bahan pengasam, 4) bahan pemisah, 5) pati termodifikasi, 6) alkohol, dan 7) gelatin .
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).
Dampak Makanan Siap Saji
Manfaat makanan siap saji
Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
Bahaya makanan siap saji
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Tabel 1).
Tabel 1. Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif
Dampak terhadap kesehatan
Sumber
Sulfit
· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
Intisari (2001)
Zat Warna
· Menimbulkan alergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
Arbor (1997)
Hartulistiono (1997)
Shils et al (1994)
MSG
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
Blaylock (1999)
Republika (2003).
BHT & BHA
· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Intisari (2001)
Pemanis
· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.
Hartulistiono (1997)
Hartulistiono (1997)
Hartulistiono (1997)
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1. Secara Internal :
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
2. Secara eksternal :
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
Kesimpulan
1. Perlu adanya kesadaran, tekad dan disiplin yang kuat baik dari individu itu sendiri dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat.
2. Peranan keluarga, terutama ibu yang selalu menyediakan makanan sehat atau makanan tradisional.
3. Peranan produsen untuk selalu jujur dan bertanggungjawab atas produknya dan mengutamakan keselamatan masyarakat.
4. Peranan pemerintah untuk terus mengawasi dan mengontrol para produsen melalui lembaga-lembaga terkait.
Daftar Pustaka
Arbor, A. 1997. Food additive can cause severe allergic reactions. www.doctorguide.com/. Dikunjungi 18 September 2003.
Atterwill, C.K., and J.D. Flack. 1992. Endocrine toxicology. Cambridge University Press.
Blaylock, R. L. 1999. Food additive excitotoxins and degradative brain disorders. Medical Sentinel. 4(6):212-21
BPS, 2002. Statistik Indonesia
Denfer, A.V. 2001. Bahan makanan tambahan (food additive). Disadur oleh Mira, S. http://members.tripod.com/pagihp/artikel15.htm.
Hartulistiono, 1997. Memperbaiki pola makan mencegah kanker. Intisari edisi Januari
Intisari. 2001. Makanan dan minuman kemasan, amankah?. www.indomedia.com/intisari/. Dikunjungi pada 18 September 2003.
Kompas. 2003. Konsultasi: lajang & bahaya kemasan Styrofoam. http://www.kompas.com/. Dikunjungi pada 3 Oktober 2003.
Majeed, A. 1996. Aditif makanan dan ubat-ubatan.
Media Indonesia. 2003. Kemasan makanan. http ://www.media.online.com/
dikunjungi pada 3 Oktober 2003.
Republika. 2003. Pirac: 13 jenis snack mengandung MSG yang bisa ancam kesehatan anak.
Shills, M.E., J.A. Olson, and M. Shike. 1994. Modern nutrition in health and disease. Eight Ed. Vol. 2. Lea Febiger, Philadelphia.
Suriawiria, U. 2003. Sudah sangat mengkhawatirkan: pengawet mayat untuk pengawet makanan. Pikiran Rakyat. 20 Maret 20
Makanan siap saji yang cenderung banyak dikonsumsi akhir-akhir ini banyak menimbulkan pro dan kontra. Dari satu sisi untuk ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan kemudahan dalam penyajian. Akan tetapi makanan siap saji yang dipasarkan saat ini menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan memberikan citarasa yang lebih baik pada produknya. Kekhawatiran yang muncul akibat adanya bahan aditif ini adalah adanya efek negatif dari bahan tersebut yang berdampak pada kesehatan konsumen. Selain dari bahan aditif, efek tersebut juga dapat berasal dari kemasan yang digunakan. Efek negatif yang dapat terjadi antara lain dihubungkan dengan penyakit degeneratif. Upaya pencegahan dampak negatif dapat dilakukan secara internal yaitu peranan ibu rumah tangga dalam penyajian pangan lebih mengutamakan makanan tradisional yang sehat, sedangkan upaya eksternal adalah meningkatkan kepedulian pemerintah, LSM, dan juga produsen terhadap bahaya zat aditif makanan siap saji.
Kata Kunci: makanan siap saji, zat aditif, kesehatan.
Pendahuluan
Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan, kemajuan teknologi ini membawa dampak positif maupun negatif. Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya.
Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002). Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu utama sehari-hari di rumah.
Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.
Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif. Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya?
Berdasarkan pertanyaan tersebut makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi lebih lanjut terhadap bahaya zat aditif dan kemasan pada makanan siap saji terhadap kesehatan konsumen.
Pengertian Makanan Siap Saji dan Kesehatan Konsumen
Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.
Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut.
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Sehat
Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara fisiologis normal. Dalam konsumsi pangan konsumen tidak hanya menilai dari citarasa dan nilai gizinya tetapi juga mempertimbangkan pengaruh pangan terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, atau menurunkan efek negatif suatu penyakit, dan kalau memungkinkan menyembuhkan penyakit tersebut.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Jenis zat aditif
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1) agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecitin 2) agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin, 3) agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan, 4) agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin, 5) agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit, 6) agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy-Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol), 7) agen pengembang untuk roti dan bolu, 8) agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG), 9) bahan pewarna. Selain kesembilan zat aditif diatas Denfer (2001) juga menyatakan terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya: 1) agen peluntur, 2) lemak hewani, 3) bahan pengasam, 4) bahan pemisah, 5) pati termodifikasi, 6) alkohol, dan 7) gelatin .
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).
Dampak Makanan Siap Saji
Manfaat makanan siap saji
Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.
Bahaya makanan siap saji
World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh.
Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Tabel 1).
Tabel 1. Dampak negatif zat aditif berlebihan
Zat Aditif
Dampak terhadap kesehatan
Sumber
Sulfit
· Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.
Intisari (2001)
Zat Warna
· Menimbulkan alergi
· Menimbulkan kanker hati
· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
Arbor (1997)
Hartulistiono (1997)
Shils et al (1994)
MSG
· Kerusakan otak
· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi.
Blaylock (1999)
Republika (2003).
BHT & BHA
· Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin.
Intisari (2001)
Pemanis
· Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin).
· Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).
· Mutagenik.
Hartulistiono (1997)
Hartulistiono (1997)
Hartulistiono (1997)
Disamping bahaya dari zat aditif makanan siap saji diatas, bahaya lain yang dihadapi oleh konsumen/pengguna makanan siap saji adalah efek samping bahan pengemas. Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
Untuk mengurangi dan meminimalisasi dampak negatif zat aditif makanan dapat di upayakan dengan beberapa cara antara lain :
1. Secara Internal :
Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.
Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah
2. Secara eksternal :
Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.
Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.
Kesimpulan
1. Perlu adanya kesadaran, tekad dan disiplin yang kuat baik dari individu itu sendiri dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat.
2. Peranan keluarga, terutama ibu yang selalu menyediakan makanan sehat atau makanan tradisional.
3. Peranan produsen untuk selalu jujur dan bertanggungjawab atas produknya dan mengutamakan keselamatan masyarakat.
4. Peranan pemerintah untuk terus mengawasi dan mengontrol para produsen melalui lembaga-lembaga terkait.
Daftar Pustaka
Arbor, A. 1997. Food additive can cause severe allergic reactions. www.doctorguide.com/. Dikunjungi 18 September 2003.
Atterwill, C.K., and J.D. Flack. 1992. Endocrine toxicology. Cambridge University Press.
Blaylock, R. L. 1999. Food additive excitotoxins and degradative brain disorders. Medical Sentinel. 4(6):212-21
BPS, 2002. Statistik Indonesia
Denfer, A.V. 2001. Bahan makanan tambahan (food additive). Disadur oleh Mira, S. http://members.tripod.com/pagihp/artikel15.htm.
Hartulistiono, 1997. Memperbaiki pola makan mencegah kanker. Intisari edisi Januari
Intisari. 2001. Makanan dan minuman kemasan, amankah?. www.indomedia.com/intisari/. Dikunjungi pada 18 September 2003.
Kompas. 2003. Konsultasi: lajang & bahaya kemasan Styrofoam. http://www.kompas.com/. Dikunjungi pada 3 Oktober 2003.
Majeed, A. 1996. Aditif makanan dan ubat-ubatan.
Media Indonesia. 2003. Kemasan makanan. http ://www.media.online.com/
dikunjungi pada 3 Oktober 2003.
Republika. 2003. Pirac: 13 jenis snack mengandung MSG yang bisa ancam kesehatan anak.
Shills, M.E., J.A. Olson, and M. Shike. 1994. Modern nutrition in health and disease. Eight Ed. Vol. 2. Lea Febiger, Philadelphia.
Suriawiria, U. 2003. Sudah sangat mengkhawatirkan: pengawet mayat untuk pengawet makanan. Pikiran Rakyat. 20 Maret 20
Langganan:
Postingan (Atom)